Jumat, 04 Mei 2012

Kisah Dibalik Cerita


Well, banyak orang bertanya, “Nif, cerpen ini kisah pribadimu ya?”. Is it right? May be yes, may be no. Inspirasi itu bisa datang dari mana saja, terutama dari apa yang kita baca, kita lihat, kita dengar, dan kita rasakan *cieeee*. And so do I. Cerpen-cerpen yang saya tulis itu memang sedikit banyak terinspirasi dari apa yang terjadi di sekitar saya. Jadi, kalau dikatakan itu kisah pribadi sayaaaa, iyasih tapi nggak juga ding :P

Akhir-akhir ini, entah kenapa saya lebih sering bikin cerpen motivasi. Yaaa, pokoknya yang mengandung ‘sesuatu’ gitu lah. So, saya akan membahas dari mana saja inspirasi cerpen-cerpen itu berasal. Let’s see!

Pesan dari Mas Bio
Cerpen ini saya tulis pas saya lagi galau-galaunya menentukan pilihan untuk kuliah. Biasalah masalah ababil yang mau lulus SMA gitu! Inspirasi cerpen ini datang setelah saya meeting *cielah, gaya banget bahasa gue* buku tahunan sama temen-temen dan Mas Febriyo Hadikesuma a.k.a Mas Bio. Yap! Nama cowok di cerpen itu saya sesuaikan dengan nama asli. Waktu itu Mas Bio emang ngomongin sesuatu yang jleb banget buat kita-kita. Pengen tahu pesan apa yang disampaikan Mas Bio? Check this out!

Belum Berakhir
Dunia belum berakhir
Bila kau putuskan aku
Masih banyak teman-temanku disini
Menemaniku. . .
Yap yap yap! Insiprasi cerpen ini berasal dari lirik lagu tersebut. Saya beneran lupa ini lagunya siapa T-T
Di cerpen ini saya cuma ingin menyampaikan bahwa orang yang putus itu nggak selalu nangis dan sedih berkepanjangan. Berhubung cerpen ini adalah tipe FF maka saya memakai nama anak-anak Idola Cilik sebagai tokohnya.
Pengen bisa memotivasi diri sendiri kayak Ify, baca deh cerpennya :)

Pasti Bisa!
Cerpen yang satu ini ajib banget dah! Full of inspiration. Cerpen ini saya buat pas saya gagal dalam SNMPTN. Pada dasarnya, saya cuma berusaha menasehati dan menyemangati diri saya sendiri lewat cerpen ini. But, guess what! Praise God banget, cerpen ini juga berhasil menyemangati banyak orang, yeeeeaaaayyy!
Beberapa SMS yang ada di dalam cerpen itu memang SMS yang pada waktu itu saya terima.
Untuk mengingat nomor pendaftaran dan tanggal lahir saya, saya sengaja mencantumkannya dalam salah satu SMS.
Kata-kata bijak yang dikatakan Ayah itu berasal dari salah satu SMS Muhasabah yang saya terima dari Kak Ririn.
Tweetnya Cakka merupakan tweet teman saya yang juga gagal, Franky Herlambang Prasetya. Thanks, Boy :)
Percakapan awal antara Acha dan Kak Rio ini merupakan wtw-an saya sama temen saya, Davin Anggara Putra. Padahal sih waktu itu dia nggak ada niatan nyemangatin saya :D
Analogi tomat dan cabai itu saya temukan di salah satu buku SNMPTN.
Tulisan Denis Waitley itu juga saya temukan di salah satu buku SNMPTN.
“Lo boleh mundur selangkah sekarang, tapi untuk maju ratusan langkah lebih dari yang sudah sukses saat ini.” Itu kata-kata penyemangatnya Mas Bio buat saya waktu itu. Makasih banyak, Mas :))
Last but not least, lagu Sheila on 7 yang memberikan semangat buat saya. Pasti Ku Bisa.
Lagi-lagi tipe cerpen ini adalah FF, hehe. Hayooo, tertarik baca cerpen ini? Buka link di bawah dan tinggalkan komentar :)

Pedih
Niatan awal bikin cerpen ini sebenernya cuma karna saya lagi seneng sama lagunya Last Child-Pedih, jadilah saya bikin cerpen yang di dalemnya ada lirik lagu Pedih. Semacam songfiction gitu deh, ahahaha. Jleb banget sih lagunya itu u,u
Tapi teteeeep, di dalemnya nggak cuma ada lirik tapi juga ada sesuatu yang ingin saya sampaikan. Would you like to know ‘something’? Check it out by yourself :D

Ini Tentangnya
Inspirasi utama cerpen ini adalah status fb-nya Franky Herlambang Prasetya.
“Kita tidak perlu takut dengan penilaian orang tentang siapa kita, karena kita lah yang harus menunjukkan kepada mereka siapa diri kita.”
Nah, entah kenapa jadi cerpen semacam di bawah ini, ohoho.

Saat Ulat Telah Menjadi Kupu
Ini juga salah satu cerpen yang saya suka banget, hahaha. Beberapa hari sebelum bikin cerpen ini, saya sering banget ngebayangin adegan-adegan saya sama suami  saya (besok), wkwk. Asli saya juga bingung kenapa bisa kebayang kayak gitu. Yaaa. . .kayaknya punya suami itu enak #abaikan.
Berawal dari khayalan saya yang emang sering aneh, saya berpikir harus membuat cerpen yang seperti apa agar bisa diselipkan adegan itu. Maka, jadilah cerpen ini.
Masalah utama di cerpen ini sebenernya masalah yang juga saya hadapi. Kepengen jadi dokter tapi nggak kesampaian. Dan saya ingin menyampaikan bahwa profesi itu nggak cuma dokter. Jadi guru pun bisa lebih hebat dari dokter. 
Dulu saya sempat terobsesi punya suami seorang dokter, maka di cerpen ini suami si tokoh utama adalah seorang dokter. Cieeee Kak Aska cieeeee #plak.
Inspirasi ‘titik nadir’ itu berasal dari motivasinya Mario Teguh.
Beberapa quote tentang guru itu saya ambil dari status saya, yang murni dari pemikiran saya sendiri.
Ikut upacara kemerdekaan di Istana Negara itu merupakan impian saya :’’’)
Analogi ulat dan kupu itu udah sering denger sih, jadilah saya pakai, hehe.
Dan jeng jeng. . .the most part I like is adegan di balkon antara Kak Aska dan Dania. Itu adegan yang saya bayangkan dengan suami saya (besok), ahahaha.
Awalnya sempet malu juga sih mau ngepost cerpen ini, abisnya rada dewasa gitu. Sedangkan orang-orang tahunya saya ini masih kecil dan imut-imut, pasti deh bakalan diketawain =.=
But, setelah mengumpulkan keberanian (baca : kenekatan) akhirnya saya mengepost juga cerpen ini, hoho. 

You’re Beautiful
Cerpen ini sebenernya berisi nasihat untuk diri saya sendiri yang galau soal kecantikan, wkwk. Yaaa, saya emang sering punya masalah sendiri. Direnungkan. Cari pemecahan dan pemikiran bijak. Dan akhirnya saya share dalam bentuk cerpen.
Sebenernya cerpen ini lahir berkat buku ‘I Love Me’ juga. Soalnya dari buku itu, saya bener-bener sadar bahwa memang kecantikan fisik itu bukan hal yang utama. Penting sih, tapi bukan yang terpenting :)
Thanks buat lagunya Cherrybelle yang saya selipkan untuk memperkuat cerpen ini. Meski banyak yang ngebully lagu-lagunya Chibi, tapi sebenernya lagu ini punya makna yang dalem dan bagus banget. Awalnya saya mau pakai lagunya Firework-Katty Perry, tapi rada nggak pas gitu.
So, yang masih galau soal penampilan, baca deh cerpen ini. Siapa tahu bisa mengubah paradigma :)

Jomblo? So What?
Saya bikin cerpen ini untuk menyemangati sahabat saya yang lagi sakit hati, Lisna Fitri Andari. Ide cerpen ini muncul saat saya sedang mencuci baju. Yah begitulah, selain sebagai penulis amatiran saya juga sering jadi Ipeh Pembantu Sekseh #ngek.
Update-an Shilla di awal itu saya ambil dari tweet saya.
Soal cacing-cacing itu saya ambil dari status fb-nya si Suyem Lisna.
Tweetnya Shilla di akhir itu saya temukan di salah satu update-an fb temen saya, gatau siapa namanya, hahaha.
Ify yang jomblo 16 tahun (baca : 19 tahun) itu saya banget =.=
Saya juga nggak tahu, kenapa orang secantik saya ini masih juga jomblo *kresek mana kresek*.
‘Kadar kecantikan menurun’ itu sebenernya kata-kata yang sering banget dipakai Mas Yoga Rendra Saputra. Orang yang NGAKUNYA ganteng :3
Pemikiran-pemikiran tentang jomblo itu berasal dari pemikiran brilliant saya dan Lisna. Saya memang jenius teman-teman *ya kadang kadang doang sih kalau lagi bener -___-*.


Well, begitulah ceritanya. Jadi, saya ini kalau bikin cerpen sebenernya cuma pengen nge-share pemikiran dan pendapat saya tentang suatu permasalahan. Tapi saya bikin jadi semacam cerpen gitu. Saya selama ini berusaha mempertahankan gaya nulis saya yang santai, jadi nggak berat biar pembacanya juga nggak bosen. ‘Sesuatu’ yang ingin saya sampaikan terkadang nyelip di antara bercandaan tokoh-tokoh. Jadi, nggak serius gitu.

Yap! Akhirnya waktu juga yang harus memisahkan kita. Saya akhiri perjumpaan saya sampai di sini. Bagi yang ingin ngobrol banyak dengan saya, hubungi di nol lapan satu sekian sekian sekian. Bye bye dan semoga bermanfaat :*