Well, banyak orang bertanya, “Nif, cerpen ini kisah pribadimu ya?”. Is it
right? May be yes, may be no. Inspirasi itu bisa datang dari mana saja,
terutama dari apa yang kita baca, kita lihat, kita dengar, dan kita rasakan
*cieeee*. And so do I. Cerpen-cerpen yang saya tulis itu memang sedikit banyak
terinspirasi dari apa yang terjadi di sekitar saya. Jadi, kalau dikatakan itu
kisah pribadi sayaaaa, iyasih tapi nggak juga ding :P
Akhir-akhir ini, entah kenapa saya lebih sering bikin cerpen motivasi.
Yaaa, pokoknya yang mengandung ‘sesuatu’ gitu lah. So, saya akan membahas dari
mana saja inspirasi cerpen-cerpen itu berasal. Let’s see!
Pesan dari Mas Bio
Cerpen ini saya tulis pas saya lagi galau-galaunya menentukan pilihan
untuk kuliah. Biasalah masalah ababil yang mau lulus SMA gitu! Inspirasi cerpen
ini datang setelah saya meeting *cielah, gaya banget bahasa gue* buku tahunan
sama temen-temen dan Mas Febriyo Hadikesuma a.k.a Mas Bio. Yap! Nama cowok di
cerpen itu saya sesuaikan dengan nama asli. Waktu itu Mas Bio emang ngomongin
sesuatu yang jleb banget buat kita-kita. Pengen tahu pesan apa yang disampaikan
Mas Bio? Check this out!
Belum Berakhir
Dunia belum berakhir
Bila kau putuskan aku
Masih banyak teman-temanku
disini
Menemaniku. . .
Yap yap yap! Insiprasi cerpen ini berasal dari lirik lagu tersebut. Saya
beneran lupa ini lagunya siapa T-T
Di cerpen ini saya cuma ingin menyampaikan bahwa orang yang putus itu
nggak selalu nangis dan sedih berkepanjangan. Berhubung cerpen ini adalah tipe
FF maka saya memakai nama anak-anak Idola Cilik sebagai tokohnya.
Pengen bisa memotivasi diri sendiri kayak Ify, baca deh cerpennya :)
Pasti Bisa!
Cerpen yang satu ini ajib banget dah! Full of inspiration. Cerpen ini
saya buat pas saya gagal dalam SNMPTN. Pada dasarnya, saya cuma berusaha
menasehati dan menyemangati diri saya sendiri lewat cerpen ini. But, guess
what! Praise God banget, cerpen ini juga berhasil menyemangati banyak orang,
yeeeeaaaayyy!
Beberapa SMS yang ada di dalam cerpen itu memang SMS yang pada waktu itu
saya terima.
Untuk mengingat nomor pendaftaran dan tanggal lahir saya, saya sengaja
mencantumkannya dalam salah satu SMS.
Kata-kata bijak yang dikatakan Ayah itu berasal dari salah satu SMS
Muhasabah yang saya terima dari Kak Ririn.
Tweetnya Cakka merupakan tweet teman saya yang juga gagal, Franky
Herlambang Prasetya. Thanks, Boy :)
Percakapan awal antara Acha dan Kak Rio ini merupakan wtw-an saya sama
temen saya, Davin Anggara Putra. Padahal sih waktu itu dia nggak ada niatan nyemangatin
saya :D
Analogi tomat dan cabai itu saya temukan di salah satu buku SNMPTN.
Tulisan Denis Waitley itu juga saya temukan di salah satu buku SNMPTN.
“Lo boleh mundur selangkah sekarang, tapi untuk maju ratusan langkah
lebih dari yang sudah sukses saat ini.” Itu kata-kata penyemangatnya Mas Bio
buat saya waktu itu. Makasih banyak, Mas :))
Last but not least, lagu Sheila on 7 yang memberikan semangat buat saya.
Pasti Ku Bisa.
Lagi-lagi tipe cerpen ini adalah FF, hehe. Hayooo, tertarik baca cerpen ini?
Buka link di bawah dan tinggalkan komentar :)
Pedih
Niatan awal bikin cerpen ini sebenernya cuma karna saya lagi seneng sama
lagunya Last Child-Pedih, jadilah saya bikin cerpen yang di dalemnya ada lirik
lagu Pedih. Semacam songfiction gitu deh, ahahaha. Jleb banget sih lagunya itu
u,u
Tapi teteeeep, di dalemnya nggak cuma ada lirik tapi juga ada sesuatu
yang ingin saya sampaikan. Would you like to know ‘something’? Check it out by
yourself :D
Ini Tentangnya
Inspirasi utama cerpen ini adalah status fb-nya Franky Herlambang
Prasetya.
“Kita
tidak perlu takut dengan penilaian orang tentang siapa kita, karena kita lah
yang harus menunjukkan kepada mereka siapa diri kita.”
Nah, entah kenapa jadi cerpen semacam di bawah ini, ohoho.
Saat Ulat Telah Menjadi Kupu
Ini juga salah satu cerpen yang saya suka banget, hahaha. Beberapa hari
sebelum bikin cerpen ini, saya sering banget ngebayangin adegan-adegan saya
sama suami saya (besok), wkwk. Asli saya
juga bingung kenapa bisa kebayang kayak gitu. Yaaa. . .kayaknya punya suami itu
enak #abaikan.
Berawal dari khayalan saya yang emang sering aneh, saya berpikir harus
membuat cerpen yang seperti apa agar bisa diselipkan adegan itu. Maka, jadilah
cerpen ini.
Masalah utama di cerpen ini sebenernya masalah yang juga saya hadapi.
Kepengen jadi dokter tapi nggak kesampaian. Dan saya ingin menyampaikan bahwa
profesi itu nggak cuma dokter. Jadi guru pun bisa lebih hebat dari dokter.
Dulu saya sempat terobsesi punya suami seorang dokter, maka di cerpen ini
suami si tokoh utama adalah seorang dokter. Cieeee Kak Aska cieeeee #plak.
Inspirasi ‘titik nadir’ itu berasal dari motivasinya Mario Teguh.
Beberapa quote tentang guru itu saya ambil dari status saya, yang murni
dari pemikiran saya sendiri.
Ikut upacara kemerdekaan di Istana Negara itu merupakan impian saya :’’’)
Analogi ulat dan kupu itu udah sering denger sih, jadilah saya pakai,
hehe.
Dan jeng jeng. . .the most part I like is adegan di balkon antara Kak
Aska dan Dania. Itu adegan yang saya bayangkan dengan suami saya (besok),
ahahaha.
Awalnya sempet malu juga sih mau ngepost cerpen ini, abisnya rada dewasa
gitu. Sedangkan orang-orang tahunya saya ini masih kecil dan imut-imut, pasti
deh bakalan diketawain =.=
But, setelah mengumpulkan keberanian (baca : kenekatan) akhirnya saya
mengepost juga cerpen ini, hoho.
You’re Beautiful
Cerpen ini sebenernya berisi nasihat untuk diri saya sendiri yang galau
soal kecantikan, wkwk. Yaaa, saya emang sering punya masalah sendiri.
Direnungkan. Cari pemecahan dan pemikiran bijak. Dan akhirnya saya share dalam
bentuk cerpen.
Sebenernya cerpen ini lahir berkat buku ‘I Love Me’ juga. Soalnya dari
buku itu, saya bener-bener sadar bahwa memang kecantikan fisik itu bukan hal
yang utama. Penting sih, tapi bukan yang terpenting :)
Thanks buat lagunya Cherrybelle yang saya selipkan untuk memperkuat
cerpen ini. Meski banyak yang ngebully lagu-lagunya Chibi, tapi sebenernya lagu
ini punya makna yang dalem dan bagus banget. Awalnya saya mau pakai lagunya
Firework-Katty Perry, tapi rada nggak pas gitu.
So, yang masih galau soal penampilan, baca deh cerpen ini. Siapa tahu
bisa mengubah paradigma :)
Jomblo? So What?
Saya bikin cerpen ini untuk menyemangati sahabat saya yang lagi sakit
hati, Lisna Fitri Andari. Ide cerpen ini muncul saat saya sedang mencuci baju.
Yah begitulah, selain sebagai penulis amatiran saya juga sering jadi Ipeh
Pembantu Sekseh #ngek.
Update-an Shilla di awal itu saya ambil dari tweet saya.
Soal cacing-cacing itu saya ambil dari status fb-nya si Suyem Lisna.
Tweetnya Shilla di akhir itu saya temukan di salah satu update-an fb
temen saya, gatau siapa namanya, hahaha.
Ify yang jomblo 16 tahun (baca : 19 tahun) itu saya banget =.=
Saya juga nggak tahu, kenapa orang secantik saya ini masih juga jomblo
*kresek mana kresek*.
‘Kadar kecantikan menurun’ itu sebenernya kata-kata yang sering banget
dipakai Mas Yoga Rendra Saputra. Orang yang NGAKUNYA ganteng :3
Pemikiran-pemikiran tentang jomblo itu berasal dari pemikiran brilliant
saya dan Lisna. Saya memang jenius teman-teman *ya kadang kadang doang sih
kalau lagi bener -___-*.
Well, begitulah ceritanya. Jadi, saya ini kalau bikin cerpen sebenernya
cuma pengen nge-share pemikiran dan pendapat saya tentang suatu permasalahan.
Tapi saya bikin jadi semacam cerpen gitu. Saya selama ini berusaha
mempertahankan gaya nulis saya yang santai, jadi nggak berat biar pembacanya
juga nggak bosen. ‘Sesuatu’ yang ingin saya sampaikan terkadang nyelip di
antara bercandaan tokoh-tokoh. Jadi, nggak serius gitu.
Yap! Akhirnya waktu juga yang harus memisahkan kita. Saya akhiri
perjumpaan saya sampai di sini. Bagi yang ingin ngobrol banyak dengan saya,
hubungi di nol lapan satu sekian sekian sekian. Bye bye dan semoga bermanfaat
:*