Jumat, 17 Agustus 2012

17 Agustus = HUT RI?



Hari ini hari Jumat. Hari ini Bulan Ramadhan. Dan hari ini tepat 17 Agustus, Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

Terus?

Bagi saya hari ini tetap biasa-biasa saja. Sama seperti kemarin. Sama seperti satu bulan yang lalu. Yang membedakan hanyalah hari ini saya banyak melihat bendera merah putih di pinggiran jalan lengkap dengan pernak-pernik khas 17an. Banyak update-an status tentang Indonesia. Banyak iklan-iklan bertemakan perjuangan. Banyak mendengar diskusi kemerdekaan di media. Dan mendengar lagu kebangsaan lebih dari tiga kali.


Tapi itu sebatas euforia sesaat. Rasa excited itu tidak sampai di hati saya #halah.

Sama seperti tahun-tahun lalu. Saya masih mengikuti upacara 17an, saya masih terkagum-kagum tiap nonton tayangan Upacara Kemerdekaan di Istana Merdeka, dan saya masih galau tiap kali melihat jajaran paskibraka. Tapi terus kenapa? Apa kalau udah ikut upacara terus hebat? Apa nasionalisme sesaat yang tercipta menjelang detik-detik kemerdekaan itu udah keren?

Apa sedangkal itu peringatan kemerdekaan bagi saya?

Saya bukan remaja yang membanggakan. Saya tidak berprestasi seperti mereka. Saya belum bisa memberikan apapun untuk Indonesia. Dan sekarang saya sadar, saya terlalu apatis terhadap keadaan negeri ini.

Saya lebih tahu bagaimana perkembangan gosip para artis daripada kabar Indonesia. Saya tidak bisa menyebutkan judul-judul lagu daerah. Saya tidak tahu siapa pencipta lagu Hari Merdeka. Saya tidak paham dengan sejarah Indonesia. Saya tidak bisa menarikan satu aja tari daerah. Saya belum mencintai produk dalam negeri. Saya tidak tahu perkembangan politik dan ekonomi di Indonesia. Saya bahkan tidak punya mp3 lagu Indonesia Raya atau lagu perjuangan lain di laptop saya. Saya tidak update dengan apa-apa-dengan-Indonesia-sekarang. Saya cuma asal ikut-ikutan ‘milih’ dalam pemilu tanpa menggunakan hak pilih dengan sebaik-baiknya. Saya bahkan tidak tahu siapa menteri yang menjabat ini atau itu.

Apa saya warga negara yang baik?

Saya tahu sebagai seorang pemuda saya seharusnya mencintai Indonesia, saya seharusnya bangga dengan Indonesia, saya seharusnya peduli dengan Indonesia. Sudah sering saya mendengar pernyataan seperti itu. Sangat sering bahkan. Tapi sampai sekarang pun saya tidak tahu SAYA INI HARUS NGAPAIN? Seperti apa bentuk kecintaan itu? Seperti apa bentuk kebanggaan itu? Seperti apa bentuk kepedulian itu?

Indonesia sudah 67 tahun. Ibarat manusia, Indonesia itu sudah tua. . .tapi belum dewasa. Sama seperti saya yang masih belum dewasa untuk memahami makna kemerdekaan bagi diri saya sebagai pemuda Indonesia.

Sekian dan Dirgahayu Republik Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar