Ada yang
pernah kepo bio twitternya Ify? Unplanned moment is usualy better than planned
ones. Emang sih, biasanya sesuatu yang nggak direncanakan itu lebih berkesan.
Kayak perjalanan mendaki Gunung Api Purba Nglanggeran kemarin. Ada yang belum
tahu Nglanggeran? Coba deh googling!
Jadi, cerita
berawal ketika saya baru aja selesai menjalankan tugas pagi. Saya tiba-tiba
mendapat SMS dari Tiwi yang isinya ngajakin ke Nglanggeran, hari itu juga, 31
Januari 2013. Saya yang notabene nggak ada kerjaan oke-oke aja dong yaa.
Akhirnya dia memutuskan untuk menjemput saya jam sebelas siang, then saya juga
baru tahu kalau ternyata ada dua makhluk lain yang akan membersamai saya, they
are Nanin and Ceria.
Tapi namanya
aja Unplanned Moment, jadi wajar aja ketika banyak kesalahan saat eksekusi.
This! Noted!
Pertama, adalah kesalahan saat naik ke
Nglanggeran pada tengah hari.
Dimana-mana,
lebih enak pagi atau sekalian sore, biar bisa nemuin sunrise atau kalau beruntung
bisa menikmati sunset dari atas gunung. Lah ini? Kita naik jam dua belas titik
nol nol. Saat matahari sedang garang-garangnya membakar bumi. Wajar kalau
kemudian usaha mencerahkan kulit sia-sia seketika. Yang lebih fatal lagi
adalah, kita naik nggak solat dzuhur dulu. Yaa Allah, maafkan mereka, yaa
Allah. Mereka pasti sedang khilaf :(
Kedua, adalah kesalahan saat naik ke
Nglanggeran tanpa pemanasan.
Berhubung
yah namanya juga unplanned moment, kita nggak sempat tuh yang namanya lari-lari
pagi, atau streching, atau semacam warming up, atau setidaknya
gerakin-kepala-ke-kanan-dan-ke-kiri-sebanyak-dua-kali-delapan-hitungan. Kita
pokoknya asal naik aja gitu, tanpa memikirkan bahwa semenjak lulus SMA kita
udah nggak dapet pelajaran Olahraga. Hasilnya? Kita ngos-ngosan, kepyoh,
terkeser-keser, dan betis kita udah kayak tales bogor. Gempor nggak karuan.
Memang yah, perjalanan kayak kemarin itu tidak baik untuk kesehatan janin -___-
Ketiga, adalah kesalahan saat naik ke
Nglanggeran pakai celana jeans dan sepatu cantik.
Lihat outfit
kita! See? Oke, intinya adalah kemarin kita salah kostum. Yang namanya naik
gunung, akan lebih kece kalau pake seenggaknya celana olahraga, kaos polos,
pakai tas ransel atau carrier, pakai sendal gunung atau sepatu olahraga. Bukannya
pake celana jeans, baju rempong warna-warni, tas kuliah yang motifnya
bunga-bunga, pake flat shoes dan sendal cantik, ect. Yang ada, kita lebih
pantes nyasar ke mall daripada blusukan munggah gunung. Nggak kece banget dan
mengganggu banget. Bayangkan, menyusuri jalanan becek dan naik ke batu-batu
terjal pakai flat shoes? Pfft.
Keempat, adalah kesalahan saat kita naik
Nglanggeran nggak bawa minum.
Oke, fine!
Kita kemarin naik cuma bawa empat botol minuman kecil, tiga nasi bungkus, satu
potong roti, satu bungkus popcorn, satu bungkus happy tos. Berhubung kita belum
pada makan siang, di pos 1 kita makan nasi bungkus dulu. Theen, cewek macam apa
kita ini? Hand sanitizer nggak bawa, dan nggak ada yang bawa tisu sama sekali.
Terpaksa kita cuci tangan pakai bekal minuman, yang padahal mepet banget.
Hikmahnya adalah, kita jadi tahu kalau besok lagi nggak perlu bawa makanan
banyak. Snacknya sama sekali nggak kemakan, serius. Dan satu botol untuk satu
orang itu kuraaaaang T-T. Mendingan bawa lutisan, mantap!
Kelima, adalah kesalahan saat kita naik
Nglanggeran tanpa cowok.
Oke, ini
sebenernya rada nggak penting. Tapi kemarin yang naik rata-rata rombongan
cowok, rombongan cowok cewek, atau couple. Seenggaknya ada cowoknya, lah kita?
Wonder woman banget sumpah T-T
Kita
bener-bener nggak kepikiran gimana kalau tiba-tiba ada yang berniat nyulik
kita, atau tiba-tiba ada serangan macan tutul, atau tiba-tiba kita pingsan
kecapekan. Siapa yang mau nolong? Yaa, kalau ada cowok kan seenggaknya kalau
ada macan tutul, kita lemparin cowoknya biar dimakan, terus kita lari. Atau
kalau kita kecapekan, ada yang bawain barang. Atau setidaknya ada pegangan
kalau kita mau jatuh :3
Nggak harus
saya juga yang bawain barang T-T
FYI nih,
ceritanya kemarin saya sengaja nggak bawa tas biar nggak ribet. Eeeh, karena
cuma saya nggak bawa barang, akhirnya saya yang dititah untuk nenteng-nenteng
kresek isi bekal. Saya berasa kayak emak-emak lagi ngasuh anak-anaknya. Saya
jalan selalu paling belakang, sambil nenteng kresek isi makanan, sambil bawa
kamera. Sedangkan Ceria, Tiwi, Nanin melenggang asyik di depan saya, sambil
sesekali teriak, “Nipppp, poto dong!” Errrrr!
Tep aku lagi
sadar saiki nek wingi gur diuriki, yoh kowe cah T-T
Oke,
sepertinya itu sedikit kesalahan kita kemarin. Semoga ini bisa menjadi
pelajaran bagi siapa pun yang mau naik ke Nglanggeran. Well, mari kita cuuusss
ke galeri foto. Taraaaaaaa!
Nanin terbang at Pos 1
Itu belakangnya Gunung Merapi, cuma nggak jelas :(
Ceria versi galau nunggu jodoh
Siaan dia udah susur pantai dan mendaki gunung cuma buat
nyari mas jodoh, tapi belum ketemu :(
Tiwi at Pos paling atas
“Nippp, poto dong!” #1
Wi, aku takut kamu jatuh :(
Foto bareng at pos puncak
“Nippp, poto dong!” #2
Wi, cemunguuuudh, bentar lagi sampai !
I’m at 1xxx mdpl. Brrrr, LOL :D
“Niippp, poto dong!” #3
Ceria at track paling ekstrem
Baru nyadar kalau yang paling banyak foto itu si Tiwi :/
*nyeka
keringat* udah yaa, lama nih upload :/
Intinya
adalah, kita sampai bawah jam 4 sore dan langsung capcus nyari es kelapa muda,
haaaauuuuuus kagak nahan! Okay, sampai jumpa di blusukan selanjutnya bersama
kami para cewek kece yang sekarang lagi gempor :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar