Senin, 04 Februari 2013

From Nglanggeran With Gempor


Ada yang pernah kepo bio twitternya Ify? Unplanned moment is usualy better than planned ones. Emang sih, biasanya sesuatu yang nggak direncanakan itu lebih berkesan. Kayak perjalanan mendaki Gunung Api Purba Nglanggeran kemarin. Ada yang belum tahu Nglanggeran? Coba deh googling!

Jadi, cerita berawal ketika saya baru aja selesai menjalankan tugas pagi. Saya tiba-tiba mendapat SMS dari Tiwi yang isinya ngajakin ke Nglanggeran, hari itu juga, 31 Januari 2013. Saya yang notabene nggak ada kerjaan oke-oke aja dong yaa. Akhirnya dia memutuskan untuk menjemput saya jam sebelas siang, then saya juga baru tahu kalau ternyata ada dua makhluk lain yang akan membersamai saya, they are Nanin and Ceria.

Tapi namanya aja Unplanned Moment, jadi wajar aja ketika banyak kesalahan saat eksekusi. This! Noted!

Pertama, adalah kesalahan saat naik ke Nglanggeran pada tengah hari.

Dimana-mana, lebih enak pagi atau sekalian sore, biar bisa nemuin sunrise atau kalau beruntung bisa menikmati sunset dari atas gunung. Lah ini? Kita naik jam dua belas titik nol nol. Saat matahari sedang garang-garangnya membakar bumi. Wajar kalau kemudian usaha mencerahkan kulit sia-sia seketika. Yang lebih fatal lagi adalah, kita naik nggak solat dzuhur dulu. Yaa Allah, maafkan mereka, yaa Allah. Mereka pasti sedang khilaf :(

Kedua, adalah kesalahan saat naik ke Nglanggeran tanpa pemanasan.
Berhubung yah namanya juga unplanned moment, kita nggak sempat tuh yang namanya lari-lari pagi, atau streching, atau semacam warming up, atau setidaknya gerakin-kepala-ke-kanan-dan-ke-kiri-sebanyak-dua-kali-delapan-hitungan. Kita pokoknya asal naik aja gitu, tanpa memikirkan bahwa semenjak lulus SMA kita udah nggak dapet pelajaran Olahraga. Hasilnya? Kita ngos-ngosan, kepyoh, terkeser-keser, dan betis kita udah kayak tales bogor. Gempor nggak karuan. Memang yah, perjalanan kayak kemarin itu tidak baik untuk kesehatan janin -___-

Ketiga, adalah kesalahan saat naik ke Nglanggeran pakai celana jeans dan sepatu cantik.
Lihat outfit kita! See? Oke, intinya adalah kemarin kita salah kostum. Yang namanya naik gunung, akan lebih kece kalau pake seenggaknya celana olahraga, kaos polos, pakai tas ransel atau carrier, pakai sendal gunung atau sepatu olahraga. Bukannya pake celana jeans, baju rempong warna-warni, tas kuliah yang motifnya bunga-bunga, pake flat shoes dan sendal cantik, ect. Yang ada, kita lebih pantes nyasar ke mall daripada blusukan munggah gunung. Nggak kece banget dan mengganggu banget. Bayangkan, menyusuri jalanan becek dan naik ke batu-batu terjal pakai flat shoes? Pfft.

Keempat, adalah kesalahan saat kita naik Nglanggeran nggak bawa minum.
Oke, fine! Kita kemarin naik cuma bawa empat botol minuman kecil, tiga nasi bungkus, satu potong roti, satu bungkus popcorn, satu bungkus happy tos. Berhubung kita belum pada makan siang, di pos 1 kita makan nasi bungkus dulu. Theen, cewek macam apa kita ini? Hand sanitizer nggak bawa, dan nggak ada yang bawa tisu sama sekali. Terpaksa kita cuci tangan pakai bekal minuman, yang padahal mepet banget. Hikmahnya adalah, kita jadi tahu kalau besok lagi nggak perlu bawa makanan banyak. Snacknya sama sekali nggak kemakan, serius. Dan satu botol untuk satu orang itu kuraaaaang T-T. Mendingan bawa lutisan, mantap!

Kelima, adalah kesalahan saat kita naik Nglanggeran tanpa cowok.
Oke, ini sebenernya rada nggak penting. Tapi kemarin yang naik rata-rata rombongan cowok, rombongan cowok cewek, atau couple. Seenggaknya ada cowoknya, lah kita? Wonder woman banget sumpah T-T
Kita bener-bener nggak kepikiran gimana kalau tiba-tiba ada yang berniat nyulik kita, atau tiba-tiba ada serangan macan tutul, atau tiba-tiba kita pingsan kecapekan. Siapa yang mau nolong? Yaa, kalau ada cowok kan seenggaknya kalau ada macan tutul, kita lemparin cowoknya biar dimakan, terus kita lari. Atau kalau kita kecapekan, ada yang bawain barang. Atau setidaknya ada pegangan kalau kita mau jatuh :3
Nggak harus saya juga yang bawain barang T-T
FYI nih, ceritanya kemarin saya sengaja nggak bawa tas biar nggak ribet. Eeeh, karena cuma saya nggak bawa barang, akhirnya saya yang dititah untuk nenteng-nenteng kresek isi bekal. Saya berasa kayak emak-emak lagi ngasuh anak-anaknya. Saya jalan selalu paling belakang, sambil nenteng kresek isi makanan, sambil bawa kamera. Sedangkan Ceria, Tiwi, Nanin melenggang asyik di depan saya, sambil sesekali teriak, “Nipppp, poto dong!” Errrrr!
Tep aku lagi sadar saiki nek wingi gur diuriki, yoh kowe cah T-T


Oke, sepertinya itu sedikit kesalahan kita kemarin. Semoga ini bisa menjadi pelajaran bagi siapa pun yang mau naik ke Nglanggeran. Well, mari kita cuuusss ke galeri foto. Taraaaaaaa!

Nanin terbang at Pos 1


Itu belakangnya Gunung Merapi, cuma nggak jelas :(


Ceria versi galau nunggu jodoh
Siaan dia udah susur pantai dan mendaki gunung cuma buat nyari mas jodoh, tapi belum ketemu :(


Tiwi at Pos paling atas


“Nippp, poto dong!” #1


Wi, aku takut kamu jatuh :(


Foto bareng at pos puncak


“Nippp, poto dong!” #2

Wi, cemunguuuudh, bentar lagi sampai !


I’m at 1xxx mdpl. Brrrr, LOL :D

“Niippp, poto dong!” #3


Ceria at track paling ekstrem


Baru nyadar kalau yang paling banyak foto itu si Tiwi :/


*nyeka keringat* udah yaa, lama nih upload :/
Intinya adalah, kita sampai bawah jam 4 sore dan langsung capcus nyari es kelapa muda, haaaauuuuuus kagak nahan! Okay, sampai jumpa di blusukan selanjutnya bersama kami para cewek kece yang sekarang lagi gempor :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar