Duduklah sebentar, aku ingin menceritakan kisah mereka. Kau
tahu Tegar? Ya, Tegar. Kalau bagi keponakannya-Anggrek, Sakura, Jasmine, dan
Lili-dia adalah paman yang hebat, super, dan keren, tapi tidak bagiku. Kalau
bagi Rosie dia adalah sahabat terbaik, tapi tidak bagiku. Kalau bagi Oma dia
adalah anak yang amat baik, tapi tidak bagiku. Kalau bagi bosnya dia adalah
aset terbaik perusahaan, tapi tidak bagiku. Terlepas dari itu semua, aku tidak
suka dengan dia. Dia banyak menyakiti Sekar, dan bahkan terkadang dia tidak
sadar. Entahlah, aku terlalu memikirkan Sekar memang.
Tegar jahat, ah tidak tidak, mungkin dia hanya bodoh. Tegar
bodoh. Sekar juga bodoh. Tidak, mereka sebenarnya tidak salah, hanya mungkin
cinta memang tidak pernah baik pada
mereka. Dan memang, sekali lagi, aku mengerti bahwa cinta tidak bisa dipaksakan.
Hati tidak memilih.