Selasa, 09 September 2014

Kamu, iya kamu



Hamil itu berat. Iyalah, kemana-mana 'membawa' tambahan beberapa kilo. Jadi ya wajar aja, kalau perempuan itu pengennya sandaran santai--di samping memang dia harus banyak istirahat.

Perempuan berambut panjang itu menumpuk dua bantal lantas menjadikannya sebagai sandaran. Setelahnya ia menyelonjorkan kaki, duduk rileks, dan mengelus perutnya. Nggak terasa, benih yang ditinggalkan suaminya itu kini udah tumbuh membesar.

Tak lama, seorang laki-laki keluar dari balik pintu kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya. Setelah menjemur handuknya, ia menyusul istrinya rebahan di tempat tidur. Ia duduk tepat menghadap istrinya.

"How was your day, hon? Nggak kecapekan, kan?"

"Hari ini anak-anak magang udah mulai masuk, jadi cukup terbantu."

"Syukurlah." Laki-laki itu tersenyum, lantas menatap perut istrinya. "Kalau anak ayah, hari ini rewel nggak?" Ia mendekatkan wajahnya ke perut istrinya dan menciumnya dengan lembut.

Oh meeen, istri mana yang nggak bahagia punya suami seperti itu.

Belum cukup sampai di situ, laki-laki itu kemudian merebahkan kepalanya di paha istrinya. Wajahnya ia hadapkan tepat di depan perut istrinya, ia pun mulai bercengkrama dengan nyawa di dalam sana.






"Adek, besok jadi anak yang soleh," katanya sambil terus mengusap-usap permukaan perut istrinya. "A'udzubillahi minasy syaitaanir rajiim. Bismillahir rahmaanir rahiim."
 

Dan ayat-ayat suci Al-Quran mulai dilantunkan. Ia bisikkan kepada janin di dalam sana, sambil terus berharap istri dan bayinya sehat. Dan kelak, anaknya bisa menjadi orang yang bermanfaat.
 

-CUT-
 

Well, berhubung imajinasi saya sekarang sedang dalam tahap sangat kreatif, maka saya potong adegan itu sampai di situ saja. Takutnya kalau diterusin nanti jadi kemana-mana *nyengir*
 

Intinya saya cuma mau menyampaikan, kalau ternyata laki-laki itu emang harus bisa baca 
Al-Quran. Seenggaknya biar bisa bacain ayat-ayat suci buat janin yang dikandung istrinya nanti. Kan so sweet gitu, uwuwuwuwu :3
 

So, buat kamu. Iya, kamu. Sudahkah kamu bisa membaca Al-Quran. Sudahkah kamu hafal surat-surat pendek sebagai bekal untuk mengimamiku solat nanti? Sedang sibuk apa kamu di sana? Memperbaiki diri atau justru bersenang-senang dengan emm cewek lain? Oh NO! Semoga kamu sedang disibukkan dengan hal-hal yang baik :)

Kamis, 04 September 2014

Look Around!

Perahu kertas mengingatkanku
Betapa ajaib hidup ini
Mencari-cari tambatan hati
Kau sahabatku sendiri





Barusan dapet cerita tentang kisah pertemuan seorang teman dengan suaminya--yang bener-bener unpredictable. Yang sebenernya dia yakin banget bakalan nikah sama seseorang yang udah 3 tahun jadi pacarnya, eh ternyata nikahnya malah sama temen sebangku dengan proses hanya 6 bulan.

Banyak banget kan kejadian kayak gitu. Udah pacaran lamaaa, tapi terus putus dan nikahnya malah sama orang yang baru aja ketemu. Semacam trend nikah bukan sama pacarnya, eaaa

Tapi emang bener, kan? Jodoh itu unpredictable. Kita nggak pernah tahu dengan siapa dan kapan.


Sesungguhnya dia ada didekatmu


Tapi kau tak pernah menyadari itu


Dia slalu menunggumu


Untuk nyatakan cinta 

Kayak lirik lagu di atas, siapa tahu jodoh kita itu sekarang ada di sekitar kita. Bisa jadi lho dia adalah teman sekelas dulu, atau mungkin sahabat sendiri, atau tetangga satu kampung. Hayoo, mulai deh bikin list :p