Kamis, 30 Juli 2020

CLBK : Sebuah Alasan Kembali (ngeBlog)

"Bikin blog, semoga bisa konsisten nulis!" 
"Udah banyak yang kelewat, semoga setelah ini bisa rajin nulis."
"Mau ngeblog lagi aaahh, udah lama banget nggak nulis. Banyak yang kelewat."

Elaaaahh, kayak sering denger baca. Wkwkwk. Tapi nyatanya, setelah satu dua post lalu hiatus lagi. Lagu lama!

Sedih juga sih sebenernya lihat arsip blog lalu ada missed di tahun 2016, 2017, dan 2019. Padahal yaa sebenernya saya tetap menulis di tahun itu hanya saja beda platform. Tidak ngeblog tidak sama dengan tidak menulis. Karena bagi saya, menulis itu sebuah kebutuhan. Jadi, yaa saya selama ini tetap nulis meskipun medianya ganti-ganti. 

Tahun 2016 dan 2017 itu saya pindah ke Tumblr. Lebih variatif di sana dan saya bisa membaca tulisan-tulisan orang lain. Sebenernya Tumblr itu mirip media sosial yang lain, hanya saja fungsinya lebih banyak. Tapi, Tumblr bagi saya fungsinya benar-benar seperti buku diary. Curhatan semua! Wkwkwk. Makanya setelah itu tidak saya lanjutkan karena terlanjur males baca tulisan sendiri yang isinya sambatan nggak ada konsep. Wkwkwk. 

Akhirnya, tahun 2020 ini saya memutuskan untuk kembali ke blog. Alasannya? Di sini hanya ada saya sendiri. Tidak perlu berteman, jadi tidak banyak juga yang tahu. 

Lah kok gitu? Karena saya ingin jujur dalam menulis. Ingin menulis untuk mengabadikan momen. Ingin menulis bukan karena ingin dibaca orang. Jadi yaa nulis aja gitu, masalah mau dibaca orang atau enggak yaa itu urusan nanti. 

Alasan yang lain adalah untuk mengurangi interaksi di instagram. Jadiiii, saya ini emang dari dulu kan butuh nulis, suka review, suka sharing, suka cerita, butuh mengutarakan pendapat. Tahun 2019 itu saya sering banget nulis di instagram yang saya sadari sekarang sepertinya tidak perlu, harus dikurangi, karena tidak semua orang membutuhkan informasi saya. Wkwkwkwk. Followers nya udah makin banyak, agak gimana gitu terlalu banyak membagikan informasi pribadi di sana. 

Blog ini sepi. Jadi bebaslah review sesuka hati, bebas mengutarakan pendapat, bebas cerita which is memang itu yang saya butuhkan. Media aktualisasi diri, media healing. Tanpa harus merasa sungkan dengan orang.

Semenjak ngeblog lagi, emang berkurang banget sih aktivitas sharing di instagram. Saya jadi bisa memfilter mana yang harus saya share di instagram, dan mana yang cukup saya tulis saja di sini. Jadi lebih terkontrol.

Semoga bisa lebih banyak nulis hal-hal informatif yang bermanfaat.

TUHKAAANN MUNCUL LAGI KOMITMEN INI, wkwkwkwkwkw. Let's see!

Rabu, 08 Juli 2020

Aira Sepuluh Sasi

Inhale, exhale.

Hahahaha. Baru mau mulai nulis udah berat aja. Tapi emang waktu nulis ini, rasanya lagi nyesek karena banyak pikiran. Tentang ART resign, tentang kontrakan yang tbtb 'diusir' karena mau direnov, tentang harus sementara LDM, tentang nilai UTS yang jelek, tugas akhir yang nggak kelar-kelar, tentang kuliah yang makin ambyar padahal tinggal dikit lagi ;"), tentang MPASI Aira yang yaaahh rasanya kayak menjadi ibu yang buruk.


WOIII ini konten Aira ngapa lu yang curhat, Nip?


Wkwkwk. Maap, maap. Tapi saya ingin memberikan apresiasi untuk anak we yang mungil tapi kuat. Aira melewati banyak hal di bulan ini, dan I know itu bukan hal yang mudah. Tapi dia berhasil melewati hari-hari yang saya yakin itu berat untuk dia lalui :"))))))))) Pen nangis gini aja, hiks.


Ok, let's move.





Motorik kasar

  • Tidak ada perubahan signifikan sebulan ini, Aira masih minta titah terus, belum belajar berdiri sendiri. Oh ada, sih, Aira bisa main nendang-nendang bola, hehehe. 
Motorik halus 
  • Sudah mulai mengenali sebab-akibat, seperti itu tadi bola kalau ditendang menggelinding makanya diulang-ulang terus. 
  • Menjimpit 
  • Bisa menunjuk pakai telunjuk 
  • Sudah punya mainan kesukaan
Bahasa 
  • Waw, ini sih yang paling keliatan pesat di bulan ini. Sudah banyak sekali kosakata tidak bermakna yang Aira keluarkan. Mulai muncul huruf konsonan t, w, n, y. Sukanya ngoceh ceriwis sendiri. 
  • Memahami beberapa perintah verbal: dada, teplek nyamuk, bersihin tangan kotor, tepuk tangan, tos, melet, mangap, pusing. 
  • Kalau lihat piring atau orang makan auto bilang maem mam. Kalau nggak mau, teriak emeeeehh. Kalau lihat motor, bibirnya bakalan 'brrrrrm'.  
Kognitif 
  • Menemukan beda yang disembunyikan
  • Menirukan gerakan tubuh dengan mudah, contoh menirukan melet, mangap, menirukan suara 
  • Akhirnya bisa minum pakai sedotan 
  • Menunjukkan ketertarikan pada buku, ini sih udah lama yaa, udah bisa menghafal letak-letak gambar dalam buku
Personal Sosial
  • Merespon bila namanya dipanggil, dan bisa mengenali kalau ditanya, "Mana Aira?" dia otomatis menunjuk dirinya sendiri
  • FINALLY SETELAH TERKURUNG DI BLOK A2 27 AKHIRNYA AIRA KELUAR KANDANG JUGA. Daaaannnn, ini yang awalnya drama sekali akhirnya berbuah manis. Sekarang Aira sudah mulai berani dengan orang, sudah tidak menangis ketemu orang. Meskipun dia ini waspada banget. Jadi kalau ada orang baru di sekitarnya, dia nggak papa, udah nggak nangis asal orang itu nggak ngapa-ngapain dia. Kalau digendong langsung ya pasti nangis, karena dia butuh mengenali dulu baru mau diajak orang lain. 

Alhamdulillah, masya Allah. Kita buktikan sebulan lagi pas ketemu ayahnya, kira-kira apa saja yang bikin kaget ayah. Wkwkwk.