Gara-gara kemarin temenku ada yang meninggal, aku jadi kepikiran banyak
hal. Ternyata hidup memang singkat banget, sesingkat jeda waktu adzan dan
solat. Ternyata setiap saat setiap waktu sebenarnya kematian selalu mengintai.
Aku bisa mati kapan saja, dan sayangnya aku tidak tahu kapan itu. Entah tahun
depan, entah lusa, atau bahkan setelah menulis tulisan ini.
Aku jadi membayangkan, bagaimana jika aku meninggal? Apa yang akan
terjadi di dunia ini jika aku sudah tidak ada? Apa yang akan terjadi dengan
orang-orang yang aku tinggalkan? Apa yang akan terjadi dengan kamu? Apa kamu
akan baik-baik saja?
Akankah berpengaruh besar untukmu atau sebenarnya ada tidaknya aku akan
sama saja?
Akankah kamu menangis kehilangan atau justru tidak merasa apa-apa bahkan
merasa lega karena tidak ada lagi aku?
Akankah kamu datang ke pemakamanku atau justru kamu tidak menyempatkan mengantarkanku
karena kesibukanmu?
Akankah kebaikanku yang kamu bicarakan atau justru keburukanku?
Apa yang sekiranya akan aku tinggalkan untukmu? Sebuah kamar kosong?
Setumpuk cerita manis yang masih pantas dikenang? Beban tanggungan yang belum
sempat aku selesaikan? Atau sesuatu berharga yang masih bisa bermanfaat bahkan
ketika aku sudah tiada?
Apakah kamu akan sibuk mengenangku setelah ini atau bahkan kembali
beraktivitas seperti biasa seolah tidak terjadi apa-apa?
Apakah kamu akan membuka jejaring sosialku untuk sekedar mengingatku?
Kalau ya, apa yang akan kamu temukan di sana? Sesuatu yang bernilai positif
atau sebaliknya?
Seandainya tulisan ini aku tujukan buat kamu, dan seandainya saat kamu
membaca tulisan ini aku benar-benar sudah tidak ada, apa yang akan terjadi
denganmu? Bagaimana sekiranya aku akan kamu kenang?
Sejujurnya, aku ingin selalu ada bahkan ketika aku sendiri sudah tiada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar