Kamis, 13 Februari 2020

Birth Story Uwais vs Aira

Setiap anak memiliki ceritanya masing-masing. Bahkan sejak dalam kandungan pun kisahnya sudah berbeda. Tulisan ini dibuat dalam rangka menyimpan cerita perjalanan Uwais dan Aira terlahir.




Masa kehamilan
Cerita mual-mualnya hampir sama, dua kali hamil, dua kali pula mual muntah. Meskipun muntah di kehamilan Uwais lebih parah, karena sekali muntah pasti keluar semua mua sampai titik penghabisan. Hamil Aira meskipun juga mual muntah tapi jauh lebih mending.
Sama-sama versus banget sama yang namanya gosok gigi, ya Allah, muntah pasti habis gosok gigi.
Hamil Uwais diwarnai dengan jajan nakes, gonta-ganti ke sana kemari. Hamil Aira, dari awal sampai akhir setia sama satu dokter aja.
Dua kehamilan mengalami sciatica pain, yang rasanya Masya Allah nikmat :')
Hamil Aira sempet ngalamin ISK dan hampir kena diabetes gestasional

Olahraga selama kehamilan
Dibandingkan jaman hamil Aira, hamil Uwais lebih ruajin olahraga. Tipe olahraganya hanya 3 yaitu renang, yoga, dan jalan kaki. Nah, waktu jaman hamil Uwais usia 5 bulan sudah rajin renang. Yoga hampir tiap hari. Pas akhir kehamilan, tiap hari jalan kaki 30 menit pagi-sore. Waktu hamil Aira, sama sekali nggak renang wkwk. Cuma yoga sama jalan kaki itupun menjelang akhir persalinan dan tidak selalu tiap hari. Hadeehh, gini nih hamil kedua, menyepelekan. Jangan ditiru bukibuuukk.

Posisi janin
Nah ini, waktu hamil Uwais PR banget masalah posisi janin. Usia 28w bahkan masih melintang. Usia 37w belum masuk panggul. Kalau hamil Aira, masya Allah, nggak ada kendala. Nggak perlu usaha nungging-nungging udah mapan sendiri. Memang yaa,beda-beda.

Ketuban dan HB
Wkwk, gatau sih ini PR banget buat aku. Ketuban sama-sama mepet banget, sekiprit. Alhasil kudu usaha gelonggongan air berliter-liter. Alhamdulillah Uwais ketubannya utuh sampai lahir, kalau Aira malah pecah duluan.
HB dua kali hamil pasti merosot di angka 9, tapi alhamdulillah berkat minum jus bit akhirnya dua-duanya ngangkat di angka 11. Alhamdulillah :)

Lama persalinan
Wadaaww ini sih beda banget. Waktu Uwais, karena memang harus dengan induksi, maka datang ke RS pas belum bukaan sama sekali. Datang ke klinik tanggal 8 Januari 2018 pukul 17.00 lalu mulai dengan pil pertama. Perlu 4 pil plus 2 infus induksi, dengan proses kurleb 27 jam. Barulah Uwais lahir tanggal 9 Januari 2018 pukul 22.30 Ulala. Lama di pembukaan 0 sampai 3, karena setelah bukaan 3 satu jam kemudian sudah bukaan lengkap. Lalu mesti nunggu dokter datang dulu, barulah boleh ngejan. Alhamdulilllah dua kali ngejan, Uwais lahir.
Kalau Aira prosesnya sekitar 6 jam. 8 September 2019 pukul 23.00 pecah ketuban, langsung cus ke klinik. Sampai klinik sudah bukaan 3. Lalu 9 September 2019 pukul 06.30 lahir dengan sekali mengejan.
Alhamdulillah, dua-duanya lahir tanpa drama yang berarti. No cakar-cakar, no teriak-teriak. Woles aja gitu, masih sadar bisa senyum-senyum. Daaann, yang paling bikin hepi adalah dua-duanya berhasil tanpa jahitan. Perineum utuh, so laaafff <3

Berikut to do list usaha yang saya lakukan agar bisa lahiran normal minim trauma, minim intervensi. Boleh di download Semangat lahiran normal

Yang tidak kalah penting adalah belajar. Tagline "Knowledge is a Power" itu bener banget. Karena kalau kita belajar, kita tahu, kita akan lebih bisa menentukan langkah. Nggak asal ngikut sama provider. Tiap keputusan yang kita ambil didasari alasan yang kuat. Karena melahirkan adalah momen sakral yang memorinya begitu kuat, maka mari kita ciptakan memori indah :)

Terakhir tapi paling penting : berdoa. Apalah usaha tanpa sebuah doa :")

Tidak ada komentar:

Posting Komentar