Seseorang yang akan kamu nikahi nanti mungkin bukanlah orang
baik. Akhlaqnya masih jauh dari kata terpuji. Bicaranya masih lalala seenaknya.
Ibadahnya masih semaunya. Amalannya masih mau tak mau.
Seseorang yang akan kamu nikahi nanti hari ini belum dewasa. Dia masih suka galau-galauan. Emosinya masih labil. Pemikirannya masih belum matang. Masih suka ngambek, ngeluh-ngeluh, dan nangis tanpa alasan. Dia masih seperti anak-anak.
Seseorang yang akan kamu nikahi nanti hari ini masih terlalu lemah untuk menjaga dirinya sendiri. Terutama menjaga hatinya.
Seseorang yang akan kamu nikahi nanti hari ini masih belum bisa mengurus rumah dan memasak. Dia masih sering malas untuk bebenah dan belajar meramu bumbu.
Seseorang yang akan kamu nikahi nanti hari ini belum bisa mengatur keuangan. Dia masih sering khilaf dan dzalim terhadap isi rekening.
Seseorang yang akan kamu nikahi nanti mungkin bukan sosok keibuan yang luwes mengurus anak. Dia masih sering tidak sabaran menghadapi anak kecil. Dia belum bisa menakar susu dan membuat bubur.
Seseorang yang akan kamu nikahi nanti mungkin tidak pandai merawat diri. Dia tidak bisa berdandan ala-ala mbak-mbak jilbab pastel di luar sana.
Seseorang yang akan kamu nikahi nanti mungkin bukanlah orang hebat. Dia tidak sempurna. Dia penuh dengan kekurangan. Sabar sabarlah menghadapi dan membimbingnya nanti. Dia membutuhkanmu untuk menjadi lebih baik.
Dari seseorang yang akan kamu nikahi nanti,
aku
Seseorang yang akan kamu nikahi nanti hari ini belum dewasa. Dia masih suka galau-galauan. Emosinya masih labil. Pemikirannya masih belum matang. Masih suka ngambek, ngeluh-ngeluh, dan nangis tanpa alasan. Dia masih seperti anak-anak.
Seseorang yang akan kamu nikahi nanti hari ini masih terlalu lemah untuk menjaga dirinya sendiri. Terutama menjaga hatinya.
Seseorang yang akan kamu nikahi nanti hari ini masih belum bisa mengurus rumah dan memasak. Dia masih sering malas untuk bebenah dan belajar meramu bumbu.
Seseorang yang akan kamu nikahi nanti hari ini belum bisa mengatur keuangan. Dia masih sering khilaf dan dzalim terhadap isi rekening.
Seseorang yang akan kamu nikahi nanti mungkin bukan sosok keibuan yang luwes mengurus anak. Dia masih sering tidak sabaran menghadapi anak kecil. Dia belum bisa menakar susu dan membuat bubur.
Seseorang yang akan kamu nikahi nanti mungkin tidak pandai merawat diri. Dia tidak bisa berdandan ala-ala mbak-mbak jilbab pastel di luar sana.
Seseorang yang akan kamu nikahi nanti mungkin bukanlah orang hebat. Dia tidak sempurna. Dia penuh dengan kekurangan. Sabar sabarlah menghadapi dan membimbingnya nanti. Dia membutuhkanmu untuk menjadi lebih baik.
Dari seseorang yang akan kamu nikahi nanti,
aku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar