Masya Allah, sudah sampai pekan keempat ternyata. Dibandingkan
dengan NHW sebelumnya, sepertinya NHW kali ini tugasnya semakin banyak. Hahaha.
Setelah dibuat baper di NHW #3 minggu lalu, NHW #4 ini kami dituntut untuk
segera move on dan menentukan banyak langkah.
Jadi di NHW #4 kali ini, kami diminta untuk melihat lagi
apakah jurusan ilmu yang kami pilih di NHW #1 memang sudah benar-benar jurusan
yang tepat, atau justru merasa salah jurusan. Macam anak kuliahan, banyak yang
setelah mempelajari mata kuliah lalu baru menyadari bahwa mereka salah jurusan.
Bismillah, insha Allah saya tetap melanjutkan jurusan ilmu yang sudah saya pilih, yaitu ilmu agama. Hanya saja, harus lebih spesifik. Hidup kita di dunia sesungguhnya untuk menjalankan segala perintah-Nya. Hal-hal yang sering membuat kita khawatir, lelah, dan sebagainya sesungguhnya dikarenakan kita sedang mengejar dunia. Dan sepertinya, itu yang saya alami saat ini.
Bismillah, insha Allah saya tetap melanjutkan jurusan ilmu yang sudah saya pilih, yaitu ilmu agama. Hanya saja, harus lebih spesifik. Hidup kita di dunia sesungguhnya untuk menjalankan segala perintah-Nya. Hal-hal yang sering membuat kita khawatir, lelah, dan sebagainya sesungguhnya dikarenakan kita sedang mengejar dunia. Dan sepertinya, itu yang saya alami saat ini.
Ingin saya fokus pada ilmu parenting, mendidik anak, mencetak
generasi yang luar biasa. Tapi lantas saya dihadapkan dengan kenyataan bahwa
saya ibu bekerja. Sebagai PNS Kementerian Keuangan, dengan jam kerja full
seharian, dan tempat kerja selalu berpindah-pindah. Lalu, apakah saya bisa?
Rasanya pengen resign tapi masih banyak hal yang harus dipertimbangkan. Haruskah
saya resign dan fokus pada parenting? Ataukah saya harus membuktikkan bahwa
saya bisa menjadi pekerja yang sekaligus menjadi ibu yang berhasil mendidi
anaknya? Sepertinya butuh perjalanan yang tidak singkat untuk menemukan
jawabannya.
- Saya tetap memilih untuk belajar agama. Sejauh yang saya rasakan akhir-akhir, saya semakin semeleh. Semakin memiliki memiliki keyakinan bahwa tak perlulah mengejar dunia, yang terpenting kita melaksanakan apa yang Allah perintahkan. Semakin yakin juga bahwa saya harus resign, apalagi semenjak ikut IIP. Wkwk. Tapi sepertinya jalan masih panjang.
- Sudahkah konsisten dengan ceklist? Belum. DOOHHH, HANIF GIMANA SIH????
- Saya ingin menjadi orang yang bermanfaat, yang bisa memberikan inspirasi bagi orang-orang. Dalam hal : menjalani perani sebagai ibu yang juga bekerja (mungkin nanti bisa menjadi pejuang ASI yang menginspirasi, dll).U
- Untukbisa ahli di bidang tersebut, saya harus belajar : ilmu tentang kehamilan dan persalinan (Gentle Birth), ilmu tentang per-ASI-an (ingin gabung AIMI), ilmu tentang perawatan bayi, ilmu stimulasi tumbang anak.M
- Milestone: KM 0 – KM 1 (1 tahun) : menguasai ilmu seputar kehamilan dan persalinanKM 1 – KM 2 (1 tahun) : menguasai ilmu perawatan bayi dan stimulasi tumbuh kembangKM 2 – KM 3 (tahun-tahun berikutnya) : mempraktekkan ilmu parenting.
- Saya sudah memasukkan waktu untuk belajar dan membaca di indikator NHW #2. Lalu harus saya tambahkan bahwa saya harus ikut seminar, kelas-kelas diskusi, forum tatap muka minimal enam bulan sekali.
- Bismillah
Saya menyadari bahwa kurikulum yang saya buat ini masih jauh
dari sempurna, kurikulum ini akan terus saya perbaiki, saya harus terus
belajar, saya harus terus menyesuaikan diri. Semoga nanti saatnya saya benar-benar
menemukan tujuan hidup sejati, yang akan terus diperjuangkan.