Jumat, 13 Maret 2020

Perjalanan 6 Bulan Menyusui Aira

Saya sangat setuju dengan pernyataan bahwa "Asi itu tidak perlu banyak, yang penting cukup." Saya sudah membuktikan sendiri, yang awalnya dikira tidak akan cukup, ternyata Allah cukupkan sampai tuntas 6 bulan asi eksklusif. Yaaa, sebenernya nggak eksklusif juga sih, karena Aira sempat minum sufor di hari kelima dan keenam. Total tidak sampai 100ml. Taulah namanya apa, pokoknya itulah hanya minum susu selama 6 bulan pertama.

Hasil pumping tepat saat Aira 6 bulan

Kenapa awalnya dikira tidak akan cukup? Karena saya bukan tipe yang ASI nya ngocor. Saya bukan tipe yang ASI nya sampe rembes-rembes ke baju. Bukan tipe yang kanan ngocor ketika yang kiri diminum. Bahkan hasil pumpingan pun konsisten di angka segitu-segitu saja sampai sekarang Aira sudah 6 bulan. Bahkan awal-awal ASI nya tidak langsung keluar.

Hasil pumping Aira umur seminggu 

Di awal menyusui puting lecet parah (sampai keluar nanah), ASI tidak langsung keluar, pumping cuma basahin pantat botol, pumping yang keluar darah. Awalnya saya woles aja ASI nya belum lancar awal-awal karena berdasar teori memang ASI tidak langsung ngucur, toh lambung bayi masih kecil, kebutuhan belum banyak, bayi masih bisa bertahan 3 hari tanpa ASI. Tapi nyatanya Aira kuning, beratnya turun, harus disinar. Akhirnya hari kelima saya putuskan untuk memberinya sufor, keputusan ini saya ambil dengan sadar dan saya tidak menyesal. Saya lebih menyesal kenapa tidak pumping sejak hari pertama melahirkan.

Hasil pumping awal menyusui yang tipis beeettt. Galau banget dulu karena umur 3 minggu sudah harus ditinggal, sedangkan bingung ASI tidak banyak. Kalau dipumping Aira nggak minum, kalau nggak pumping Aira nggak punya stok ASIP


Selama 6 bulan ini, banyak sekali teori laktasi yang saya langgar. Bisa dibilang murtad dari teori laktasi, wkwkwkw. Pertama, Aira pakai dot which is kalau sama konselor laktasi itu dilarang. Tapi saat itu saya tidak sempat belajar media lain, umur 3 minggu sudah harus ditinggal, saya tidak yakin pengasuhnya Aira akan telaten, ASIP saya tidak berlimpah jadi daripada pake gelas terus tumpah-tumpah ya kaan. Ah pembenaran aja lu, Nip. WKWK. Jadi, selama ini kalau ditinggal Aira minumnya pakai Pigeon Wideneck. Tapi kalau mamaknya di rumah, full dbf.

Kedua, teorinya ASIP harus steril. Yowis modal bismillah aja kalau ini gaes. Pumping di tempat seadanya, kuman pasti banyak, nggak steril, disimpen hanya di coolerbag. Pokoknya bismillah, anak sehat.
Pumping di mushola gedung kuliah yang sumpek dan tidak steril

Ketiga, menurut aturan harus sering dan teratur mengosongkan PD. Yaa mohon maaf, jadwal kuliah tidak bisa diganggu gugat. Bisa pumping aja udah alhamdulillah. Dibilang teratur, yaaa teratur pasti menyempatkan pumping. Pokoknya harus pumping meskipun cuma 5 menit. Seringnya pumping 10 menit karena disela-sela kuliah, tidak bisa ijin lama-lama.

Pumping di kelas saat jam perkuliahan


Keempat, busui harus istirahat cukup, tidak boleh stress, makan bergizi. Tolong dicatat yaa gaes, kehidupan mahasiswa yang penuh dengan tugas menuntutku untuk terbiasa begadang. Gimana mau istirahat cukup, bisa tidur jam 12 malam aja udah syukur. Stress? Yaiyalah. Wkwkwk. Terus kalau di kampus, makan yoo seadanya sesempatnya ala mahasiswa.

Pumping sambil nugas


Dengan segala keterbatasan, ALHAMDULILLAH Allah cukupkan. Bahkan sempet buang-buang ASIP. Astagfirullah. Bukannya mau kufur nikmat ya sis, tapi ini pun sebuah keterpaksaan saja dikarenakan ASIP basi. Huffttt. Inilah yang saya bilang kenapa ASI tidak perlu banyak, karena punya stok banyak juga susah manajemennya. Cukup menyita waktu, tenaga, dan pikiran. Iyoo, kalau punya stok banyak mau ninggal lama juga kepikiran, mati listrik kepikiran.

Kurang lebih 48 kantong ASIP terbuang sia-sia, saaaddd :(

Kegiatan ngedefort kulkas yang rutin dilakukan 

Penampakan freezer 


Kurang lebih begitu perjalanan 6 bulan ini. BARU NEMSASI GESSSS, MASIH 18 BULAN LAGI!!! Perjalanan masih panjang, tidak selalu mudah, tapi semoga Allah selalu mencukupkan :)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar