Minggu, 31 Mei 2020

Monde dan Sebuah Ukuran Kekayaan

Kemarin saya ke supermarket sama suami, memang jatahnya belanja bulanan. Waktu melewati bagian kue-kue, saya ambil sekaleng Monde Butter Cookies. Diketawain lah sama suami. Hari gini beli Monde kayak nggak ada yang lain, katanya.

Weee, tidak tahu dia bahwa ada sebuah cerita dibalik Monde ini.



Dulu waktu masih kecil, ada dua makanan yang masuk kategori mewah bagi saya dan adek-adek. Yang biasanya hanya kami jumpai saat lebaran, yaitu Monde dan kacang mete. Saking jarangnya kami makan dua jenis makanan itu, karena ibuk memang hampir nggak pernah beli, rasanya auto cengengesan bahagia kalau pas silaturahmi terus disuguh Monde atau kacang mete. Di daerah kami, dua jenis makanan ini memang hanya bisa dijumpai di rumah-rumah tertentu. Seperti rumah salah satu saudara kami.

Jadi, dulu ada salah satu saudara yang selalu kami tunggu-tunggu waktu silaturahminya. Karena apa? Karena kalau di sana makanannya komplit macem-macem, dan tentu saja ada Monde dan kacang mete di waktu bersamaan, dan selalu dapet THR banyak. Saudara kami itu memang pasangan pejabat pada jamannya, rumahnya bagus, luas. Lalu tanpa sadar, kami menjadikan Monde dan kacang mete sebagai sebuah ukuran kekayaan. Kalau kami datang ke rumah dan nemu Monde atau kacang mete, artinya si empunya rumah punya duit banyak.

Lebaran demi lebaran berlalu, dan lebaran kali ini saya beli 1/2 kg mete dan sekaleng Monde. Hanya dimakan bertiga.

Alhamdulillah, saya sudah kaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar