Senin, 14 Desember 2020

Aira "Jalan-jalan" ke Rumah Sakit

Setelah punya anak ternyata ada satu tambahan rutinitas, yaitu pergi ke dokter. Tiap bulan kontrol, jadwal imunisasi, atau periksa karena sakit. Alhamdulillah sekarang 15 bulan jadwal imunisasinya udah jarang, bulan awal-awal dulu rasanya hampir tiap bulan ada jadwal vaksin. Sungguh menangis dompet mamak, wkwkwk. 

Ini adalah rangkuman pengalaman Aira pergi ke dokter, termasuk pengalaman sakit dan obat-obat P3K. 

1. Kontrol rutin, imunisasi, konsultasi MPASI 

DSA andalan Aira dari lahir adalah dr. Novitria Dwinanda, Sp.A.(K). Beliau adalah Dokter Anak subspesialis Nutrisi dan Penyakit Metabolik di BWCC. Bersama Dokter Novi ini Aira melewati tahapan imunisasi dan drama MPASI. Hampir tiap bulan bolak-balik BWCC ketemu beliau hahaha. 

Aira juga pernah konsultasi MPASI dengan dr. Ratih Ayu Wulandari, Sp.A. IBCLC di kediamannya di Mahogani Park Bintaro. Untuk sekarang, konsultasi MPASI Aira dilanjutkan dengan dr. Prof. Badriul Hegar Syarif, Sp.A (K), seorang dokter anak subspesialis pencernaan di RS Premier Bintaro. 

Untuk per MPASI-an ini, Aira pernah konsumsi puyer racikan untuk menyamankan pencernaannya. Isinya sih daku gatau yaa namanya juga puyer racikan dokter. Selain itu, paling konsumsi Interlac Probiotik kalau pas perutnya lagi nggak enak. 

2. Urtikaria alias biduran

Aira pernah biduran pas usia 3 bulan, entah penyebabnya apa. Waktu itu habis mudik, lalu berhari-hari Bintaro hujan tanpa jeda. Gatelnya jelas banget bukan karena faktor luar, karena sama sekali nggak berbekas, tapi pindah-pindah. Jadi misal gatel, diminyak nanti hilang, tapi akan muncul gatel di tempat yang berbeda. Dokter minta evaluasi makanan ibu karena waktu itu masih ASIX, tapi sampai saat ini tidak pernah berulang, jadi kemungkinan besar bukan karena alergi makanan. Bisa jadi karena cuaca atau debu. Waktu itu periksa di RS Mitra Keluarga Bintaro dengan dr. Benita Deselina, Sp.A. dan diresepkan certirizine untuk obat minum dan obat oles. Konsumsi sekali (sekitar 0,3ml) dan alhamdulillah langsung sembuh nggak kambuh lagi. 



3. Otitis Media alias kotoran-telinga-berlebih

Ini terjadi di Aira berbulan-bulan, mulai dari umur sekitar lima bulan sampai umur sembilan bulan. Keluhan: kotoran telinga kiri terlalu cair dan banyak, kalau kotorannya mau keluar pasti gatel, kalau gatel akan dikucek-kucek sampai lecet berdarah. Tidurnya Aira tiap malem keganggu parah, kondisi telinga juga mengkhawatirkan. Salahnya kami adalah dulu tidak langsung membawa ke spesialis THT, alasannya adalah karena takut corona, kedua tiap diperiksa DSA kami selalu bilang ini gapapa kok dibersihin aja. Dokter Novi memang pro rum banget jadi jarang banget ngasih obat kalau emang nggak terpaksa. Puncaknya Aira umur 9 bulan dan waktu itu telinganya berdarah parah karena dikucek, akhirnya kami bawa ke spesialis THT di Gunungkidul karena waktu itu poisis sedang mudik. Oleh dr. Irma Dewi Rosmawati, Sp.THT Aira diminta cek lab dulu untuk tahu penyebab infeksi di telinga, waktu itu penyebabnya adalah bakteri sehingga Aira diberikan obat tetes antibiotik. Alhamdulillah selama 3 hari pemakaian, keluhannya Aira langsung hilang. 


4. Common Cold 

Penyakit langganannya anak-anak banget ini, Bun. Aira pernah panas, batuk, pilek selama 4 hari pas usia sebelas bulan. Waktu itu nggak dibawa ke dokter, tapi mengandalkan P3K macem sunmol, inhaller, balur minyak kutus-kutus, dan dopping jeruk peras dll. 

5. ADB

Aira ketauan ADB waktu skrining usia setahun, waktu itu cek darah dan ketauan kalau Hb Aira 10,2 sedangkan nilai rujukan minimal 10,8. Akhirnya diresepkan Maltofer 1 kali sehari 10 tetes sebelum makan. 

Setiap orang tua pasti berharapnya anaknya nggak pernah sakit, sehat terus, berkembang baik. Pun dengan kami. Semoga setelah ini nggak perlu lagi ke dokter untuk periksa sakit, cukup imunisasi saja dan kontrol BB. Ya Allah semoga BB nya Aira segera naik T-T 

Jumat, 11 Desember 2020

Aira Limolas Sasi

Nulis ini setelah kontrol bulanan Aira dan mendapati grafik KMS nya sudah nyaris di garis merah. Sebulan usaha naikin dikit-dikit, bisa naik 250gr lalu hanya gara-gara panas tumgi 2 hari langsung ilang 200gr. Saatnya melibatkan Allah untuk usaha yang kali ini, huhu, kemarin-kemarin kemana aja T-T

Motorik kasar 

  • Bocahnya mulai aktif ya, Bun. Sudah mulai terlihat bakat-bakat memanjat perabotan. Di kasur suka manjat bantal-bantal. Manjat kursi makan juga. 
  • Jongkok/menunduk ngambil sesuatu juga sudah bisa
  • Ngangkat benda-benda besar, macem kursi makan. Sambil teriak "Uwaakkk"
  • Mulai belajar keseimbangan dengan meniti papan panjang dari semen
  • Suka banget "duduk" 
Motorik halus 
  • Kayaknya sudah harus mulai diajari menyobek, meremas, menggunting nih karena Aira tangannya gatau kenapa seneng banget mengepal pegang benda 
  • Sepertinya sudah mengerti warna dan bisa mengelompokkan meskipun belum bisa menyebutkan, contohnya: kalau ngambil bola, dia akan cenderung ngambil bola-bola dengan warna yang sama 
Bahasa 
  • Alhamdulillah untuk bahasa ini terus ada peningkatan. Sekarang mulai bisa mengatakan 3 suku kata sekaligus, misalnya "Ayah awoh abang." 
  • Bisa menunjuk bagian tubuh sambil menyebutkan namanya, meskipun baru "tati, ngan, pipi"
  • Memahami cerita sederhana dan bisa mengulanginya jika ditanya
  • Memahami perintah verbal 
Kognitif 
  • Sudah mulai ngerti triknya biar dikasih lihat HP duuuhhhh
  • Sudah mulai bisa bermain pura-pura, misal pura-pura makan, gendong boneka buat dipukpuk, pakai figur hewan lalu asyik bermain sendiri 
Personal sosial 
  • Sudah mengenali benda-benda milik orang lain, contoh: kalau dijemuran baju dia akan menunjuk baju lalu menyebutkan itu baju punya siapa
  • Suka banget mencium/memeluk orang tua 

Alhamdulillah untuk segala perkembangan Aira yang sejauh ini on track. Meskipun memang BB nya banyak sekali PR dan kurangnya, tapi untuk segi lain sejauh ini aman dan berkembang dengan baik. 

Senin, 30 November 2020

Melipir Tipis ke Telaga Sampireun

Weekend kemarin, tiba-tiba dichat salah seorang teman dari Jakpus. Pengen ke Telaga Sampireun, katanya. Hahaha, paham sih saya dengan kepenatan tiap hari yang dilihat gedung-gedung lalu pengen melipir lihat yang ijo dan seger-seger. Tanpa pikir panjang, saya langsung megiyakan mengingat sekarang Aira seneng banget kalau diajak keluar. Kapan lageeee. 

Lokasi Telaga Sampireun di ada di sekitar BXC Bintaro, kawasannya emang sejuuukkk. Di kawasan ini memang hampir isinya pohon-pohon dan lahan terbuka. Jadi lumayan banget buat refresh sejenak dari kepadatan ibu kota.

Kami berangkat hari Jumat ba'da solat jumat. Seharusnya, disarankan reservasi H-1 sebelum kedatangan tapi karena kemarin ditelpon berkali-kali nggak diangkat jadi yasudahlah modal nekat cuss aja. Nggak mungkin kan nggak dapet tempat.

Untuk dapat tempat makan di saung, minimal order harus 800ribu untuk weekend dan tidak ada minimum order kalau weekdays. Kalau weekend juga dibatasi hanya 2 jam di saung dan harus reservasi dulu. Nah kemarin pas datang, saungnya full jadi kami dikasih tempat di dalam ruangan. 

Yaaahhh, sia-sia dong ya udah ke sana terus dapetnya di ruangan. Kan niat utama pergi ke Telaga Sampireun karena pengen makan di saung, di ruang terbuka, sambil ngasih makan ikan. Kalau jatuhnya cuma di restonya sih sama aja kayak makan di resto lain. Apalagi lagi pandemi gini, takut juga berada di ruang tertutup. Akhirnya kami rada nekat nggak langsung pesen, kita tungguin tuh yang mana yang selesai. Setelah dua kali ada yang selesai di saung, kami rada maksa ke petugas untuk memakai saung. Dengan catatan, kami belum pesen makanan jadi masih bisa pindah tempat. Harusnya sih kalau mau dapet di saung dari awal dateng ikut waiting list. Tapi kami bar bar, wkwkwk. 


Alhamdulillah bangeeeettt, dapet di saung yang luasnya pas, viewnya juga pas. Terharuuuu. Aira seneng banget bisa refreshing, dapet pengalaman baru ngasih makan ikan-ikan, terus bisa main di playground juga. 

Kemarin di sana pesen Gurame Saus Mangga, Gurame Bakar Kecap, Sate Ayam, Kangkung Terasi, Tauge Teri Medan, Cumi Goreng Tepung. So far masakannya enak, jadi nggak sekedar jual tempat aja gaes tapi makanannya pun dapat dinikmati. Untuk harganya emang rada mahal, tapi wajar sih karena di sini kita beli 'view dan suasana'. Lumayan lah buat referensi kalau pas keluarga main ke Bintaro bisa diajak makan di sini, asalkan gausah cerita harganya berapa karena pasti dikomen, "Ya Allah rega semono nek ng Gunungkidul wis iso nggo sak RT" Wkwkwk. 





Minggu, 29 November 2020

Aira Patbelas Sasi

 Ya Allah ngaretnya naudzubillah, udah mau 15 bulan dan catatan 14 bulannya belum rilis. Hiks. Ibuknya Aira sudah mulai ngantor, dan masih adaptasi dengan kondisi baru. Seringkali sudah lelah sekali, awak kemropyok, jadi udah nggak sempet buka-buka laptop hiks. 

So, here we go.

Motorik kasar

  • Bisa berjalan mundur, bisa muter-muter 
  • Dari berdiri kemudian jongkok ambil mainan
  • Bisa duduk sendiri di kursi kecil
  • Mulai belajar berlari kecil-kecil meskipun masih sempoyongan 
Motorik halus
  • Pegang pensil corat-coret
  • Memasukkan benda ke lubang kecil 
  • Bermain donat susun
Bahasa
  • Masyalaah kosakatanya udah mulai banyak, sudah bisa menyebutkan dua kata sekaligus
  • Bisa memperkenalkan dirinya sendiri "Ayaya"
  • Memahami perintah verbal, mulai bisa disuruh suruh wkwkwk
  • Sudah bisa 'bercerita' runtut. Contoh: Tadi Aira kenapa? Jatuh. Dimana? Tuh (nunjuk). Gimana jatuhnya? Duk. Sakit nggak? Akit. Mana yang sakit? (pegang kepala). Ohh sini puk puk. Nangis nggak? Huhuhu. 
Kognitif
  • Dapat menemukan objek yang disembunyikan, contohnya HP wkwkwkwk. Ya Allah PR banget ini sekarang udah mulai pengen pegang gadget huhu
  • Mulai bisa role play dengan boneka, contoh nenenin boneka, ngasih makan boneka
Personal Sosial
  • Makin keliatan sih kalau Aira persis banget sama maknya wkwkwk, susah bergaul sama orang. Diajakin ketemu sama temen-temen sebayanya, rame, dia pilih main sama kucing dong. Auto kicep kalau ketemu orang baru, gamau ngomong samsek. Paling cuma mau jawab kalau ditanyain. 
  • Peluk/cium ayah ibu, menunjukkan rasa sayang 
Bulan ini mulai ditinggal ngantor, huhuhu. Alhamdulillah, masya Allah tabarakallah. Allah karuniakan anak yang pengertian. Terharu banget. Selalu dibilangin malemnya kalau besok ibuk kerja, seharian nggak ada jadi nggak usah dicari. Nanti makan sama bude, mandi sama bude, bobok sama bude. Ketemu ibuk lagi kalau sore. 

Dan sekarang tiap pagi lihat ibunya udah pakai pakaian kantor, dia udah nggak mendekat. Padahal biasanya baru lihat ibunya aja udah minta nenen. Tiap dipamitin berangkat kantor dia cuma diem, mau salim, mau dada, tapi ekspresinya datar T-T

Sedih sih, ya Allah :(

Sabtu, 24 Oktober 2020

Resume Materi Pawon

Demi mewujudkan sukses memasak tanpa rempong, cas cis cus tapi enak, bergabunglah saya dalam sebuah kulwap tentang perdapuran. Biayanya murce biyanget cuma Rp28.000 untuk materi seminggu kalau nggak salah inget. Maklum kulwapnya udah dari bulan kapan, haha. Prakteknya sih udah dikit-dikit, dan biar keliatan rada niat ikut kulwap maka hasilnya akan saya share di sini. (Selama ini banyak ikut kulwap kulwap cuma karena FOMO doang ya Allah, tapi seringnya nggak didengerin dan nggak dipraktekin T-T)

Jadiiii, untuk sukses dalam hal perdapuran ada banyak langkah yang harus ditempuh dan yang paling penting adalah KONSISTEN. Nggak tiba-tiba langsung bisa masak enak tanpa ribet plus dapur rapi. Berproses itu sulit munaroh, karena yang instan dan enak hanyalah indomie. 

1. Mengatur Keuangan Keluarga 

Why? Karena dalam keuangan keluarga ini ada yang namanya pos kebutuhan, yang mana pos kebutuhan inilah yang nantinya akan berisi daftar-dafatr kebutuhan dapur yang menyangkut kebutuhan primer sebagai makhluk hidup alias kebutuhan makan. So, penting banget untuk mengetahui budget kebutuhan dapur dan alokasi yang tepat. 

Materi nomor satu ini jujur belum saya terapkan, karena selama ini saya hanya sibuk mencatat pengeluaran tanpa ada perencanaan. Jadi yang penting catet pengeluaran, tahu-tahu loh kok habis banyak, tapi nggak pernah dievaluasi. HAHAHAH. 

2. Menyusun Daftar Kebutuhan 

Buibu pasti pernah nih waktu datang jadwal belanja bulanan, lalu bingung mau belanja apa dan akhirnya malah belanja banyak barang yang sebenernya nggak butuh-butuh banget? Nah, disinilah pentingnya menyusun daftar kebutuhan. Agar alokasi budget bisa direalisasikan dengan maksimal dan nggak ada yang mubazir. Sebenernya sih, saya pribadi sudah menerapkan. Jadi biasanya saya akan operasi dapur, lalu mencatat apa yang habis dan harus dibeli. Tapi nyatetnya ya sembarangan aja di notes HP. 

Di Pawon ini, kami diajarkan untuk memiliki buku catatan khusus dapur. Kebutuhan diklasifikasikan menjadi beberapa kategori, contoh: sayur mayur, protein hewani, protein nabati, bumbu, home care and body care, obat-obatan, baby care (kalau ada), dll. Fungsinya adalah sebagai acuan saat berbelanja. Nah, di Pawon ini jadwal belanja juga dibagi menjadi dua yaitu belanja mingguan (sayur, lauk, buah) dan belanja bulanan yang mencakup barang-barang yang bisa disimpan dalam waktu lama. Tujuannya adalah meminimalkan frekuensi pergi ke tempat belanja which is itu godaan banget kan buat ibu-ibu. Makin sering pergi ke mall, makin sering pula laper mata. 

Nah, untuk belanja mingguan ini di breakdown lagi berdasarkan meal plan. Jadi, setiap minggu disarankan untuk membuat meal plan. Jadi udah jelas tuh harus belanja apa aja. 

3. Food Preparation 

Food preparation adalah teknik mempersiapkan dan menyimpan bahan makanan untuk beberapa hari. Teknik ini dapat mengefisienkan waktu dalam belanja dan memasak. Belanja mingguan hanya perlu sekali atau duakali tidak perlu menyiapkan bahan makanan setiap hari. 

Dah banyaklah di IG-IG yang ngeshare foodprep ini. Saya pun udah kurleb setahun konsisten ngefoodprep. Emang sih, makan waktu pas habis belanja lalu masuk-masukin ke kontainer. Tapi bener-bener membantu ketika mau masak. Sekarang lihat isi kulkas berantakan rasanya udah sebel duluan, udah kebiasan harus rapi. 

4. Masak kilat 

Kalau foodprep udah berjalan dengan sukses, aslik masak emang bisa cepet banget. Secara masak itu yang lama ada bagian potong-potong dan persiapannya. Pas masaknya mah cepet. 

Tips dari Pawon untuk masak kilat: 

- Pilih bahan makanan yang cepat matang: udang kupas, daging filet, potongan sayur

- Sedia frozen food: nugget, bakso, sosis, ayam ungkep. Yang kalau mager masak tinggal goreng aja. 

- One side meal: nasi goreng, capcap. Pokoknya menu-menu yang dalam satu menu udah lengkap ada protein, sayur, karbo, dll. Jadi nggak perlu masak macem-macem menu lagi. 

- Pakai alat masak elektronik yang praktis

- Sedia bumbu dasar: putih, kuning, merah. Jadi waktu mau masak nggak perlu capek-capek nguleg bumbu gaes.

5. Bersih-bersih Dapur 

Hmmm, ini sih nggak ada trik khusus kayaknya. Balik ke masing-masing orang. Kalau emang dasarnya resikan ya pasti habis masak bakalan dibersihin dan dirapiin. Kalau saya pribadi sih, masak disambi sama nyuci alat-alat dapur. Jadi kelar masak, kelar juga cucian. 

Kedua, habis masak lap-lap semuanya. Kembalikan semuanya ke rumahnya masing-masing. Nah ini yang penting, setiap barang usahakan punya rumah. Kalau punya kontainer-kontainer gitu lebih enak kali yaa. Apalagi kalau punya dapur idaman kayak di pinterest gitu ya nggak buibu, WKWKWK. Doa dulu lah yaa, siapa tahu terwujud. 

Itu dia inti yang bisa saya rangkum. Sebenernya materinya banyak banget, macam dijelasin gimana membagi alokasi keuangan, gimana tips menyimpan sayur dan daging, gimana cara membuat bumbu dasar, dll. Tapi itu kan bisa digoogling ya nggak, wkwk. Yang penting poin pentingnya sudah dicatat. Semoga konsisten! 


 

Jumat, 23 Oktober 2020

Sebuah Privilege

Pandemi ini melahirkan banyak sekali 'penjual'. Mendadak temen-temen kerja saya banyak yang jualan. Laku? Yaa at least yang beli temen-temen satu circle, tapi ya laku aja. Terus dari fenomena ini saya mikir, ini adalah sebuah privilege alumni STAN dan pegawai kemenkeu.  

Ngomongin STAN, pasti udah banyak bhaaanget yang bahas tentang privilege jadi mahasiswa STAN. Mulai dari kuliah gratis, lulus langsung kerja, endesbra endesbre. Tapi ternyata, ada privilege yang jarang orang sadari: punya circle banyak dengan kemampuan ekonomi setara. 

Kuliah di STAN itu temennya se Indonesia Raya. Selain karena memang mahasiswanya berasal dari seluruh provinsi di Indonesia, juga karena penempatan kerjanya nyebar di seluruh nusantara. Mahasiswa STAN, setelah kerja ketemunya ya orang STAN juga. Jadi jarang yang lost contact, wong ketemunya yaa orang-orang itu aja. Sistem mutasi juga membuat circle ini semakin luas. 

Itulah kenapa anak STAN rata-rata kenalannya banyak. Selain kenalan sesama alumni, kenalan dengan stakeholder juga banyak. Apalagi kalau sudah punya jabatan, pasti dikenal dengan pimpinan-pimpinan kantor sebelah termasuk petinggi-petinggi perusahaan ternama. 

Kenalan banyak saja tidak cukup, ternyata ada poin pentingnya lagi yaitu memiliki kemampuan ekonomi yang setara. Hal ini baru saya sadari ketika saya melihat teman saya dari universitas lain. Selepas kuliah, mereka belum tentu masih salinng berhubungan karena pasti dunia kerja mereka berbeda-beda. Pun juga dengan kemampuan ekonomi. 

Pernah kejadian nggak, ada temen yang belum punya kerjaan lalu kalau ada reuni dia nggak pernah muncul, tau-tau ilang aja di grup angkatan. Nah, di univ lain nih lulus kuliah yaa nasibnya udah kutub utara dengan kutub selatan. Kalau di STAN, nasibnya mirip-mirip lah. Makanya, komunikasi temen kuliah ya biasanya masih terjalin sampai udah kerja bertahun-tahun. 

Nggak heran kalau misal anak STAN mau punya usaha tuh bisa dibilang gampang. Channel nya banyak, daya belinya juga menengah lah ya. Tinggal cari produk yang emang lagi diminati aja, cussslah. 

Rabu, 14 Oktober 2020

Aira Telulas Sasi

Setelah motorik kasarnya seakan stuck selama beberapa bulan, di bulan ini sepertinya Aira mengalami Development Spurt. Dalam seminggu dia langsung bisa rambatan, berdiri tanpa pegangan, duduk-berdiri sendiri, dan jalan sendiri. Finally! Perkembangan bayi itu memang menakjubkan! Special ovation buat ayahnya yang udah memberikan stimulasi yang tepat, ngajakin duduk-berdiri berulang-ulang di depan pagar. Wkwk.




Motorik kasar: 
  • Bisa berdiri sendiri. Ini ternyata penting banget dalam milestone berjalannya anak. 
  • Bisa jalan sendiri dan tau-tau langsung banyak langkah nggak pakai jatuh-jatuh. Mungkin karena sebenernya selama ini pas dititah anaknya udah bisa, cuma karena belum pede.
  • Naik-turun kasur 30cm 
Motorik halus: 
  • Memberdirikan figur hewan 
  • Memasukkan benda ke dalam box (merapikan puzzle ke box nya, memasukkan figur hewan ke dalam tempatnya) 
  • Mencorat-coret dengan pensil
Bahasa: 
  • Lumayan banyak penambahan kosakata di bulan ini. Jadi tiap mendengar kata, suka tiba-tiba menirukan. Abiisss, maem, minum, nenen, yaaahh, apu (nyapu), api, ajah, dll. 
  • Bisa menyanyikan cicak-cicak di dinding : cicak..cicak..dingdingding...diyamm...HAP! 
Kognitif:
  • Sudah dapat mengenali konsep sama-beda. Awalnya karena lihat gambar foto dia, dan dia tiba-tiba ingat ada foto di tempat lain yang mirip. Lalu melihat benda yang sama dengan yang di buku kemudian bilang "ama" sambil menunjuk benda yang dimaksud. WAAAW begini saja mamak sudah takjub. 
  • Bisa mencocokkan benda dan gambar yang sama
  • Mulai menirukan pekerjaan rumah tangga: menyapu 
Personal sosial:
  • Bermain sendiri di dekat orang yang dikenal (suka asyik sendiri memang anaknya)
  • Menunjukkan apa yang diinginkan: misal menarik tangan orang tua, lalu menunjuk benda dan minta diambilkan
  • Kalau bisa melakukan sesuatu hal, lalu bertepuk tangan sambil melihat ke arah orang tua: macem minta diapresiasi, dan minta ditepukin tangan 
  • Kalau sakit minta dipukpuk dan disayang 
  • Bisa mengenali suatu tempat : jalan pulang ke rumah, tempat ambil bunga, termasuk trauma kalau ke BWCC :(

Tidak terasa banyak yang bertambah di bulan ini. Tapi lagi-lagi, makan masih menjadi PR BESAR buat Aira. Mana bulan ini BB stuck lagi, ya Allah ya Rabbi, hamba butuh konsultasi ini. Tapi cukup clueless T-T 

Selasa, 08 September 2020

Aira Setahun

Sure time does fly! Amasa? Wkwkwk. Pengen bilang ya ampun tau-tau udah setahun aja nggak kerasa, padahal kalau diinget-inget pas momen-momen inhale exhale itu berasa banget :D

Berasa-nggak berasa. Tergantung nanya-nya pas lagi waras atau enggak. Karena ternyata memang menjadi ibu itu kadang bahagiaaa banget kayak hari rasanya berwarna, tapi nggak jarang juga rasanya suram banget. 



Bulan ini rasanya ingin berterimakasih kepada penemu brothnco. Baru kali ini nemu produk cocok banget sampai repurchase berkali-kali, dan sepertinya akan terus. Berkat bone broth ini, mual Aira berkurang banyak banget. Udah mulai mau makan lagi, meskipun PR makan ini masih banyaaakkk banget. 

Motorik kasar
  • Mmm well, belum banyak perkembangan untuk motorik kasar di bulan ini. Lagi-lagi anaknya masih keenakan titah. Meskipun sekarang udah mulai bisa titah satu tangan. Sebenernya udah bisa berdiri dalam waktu lama, tapi anaknya tidak PD dan nggak mau. 
Motorik halus 
  • Memasukkan benda ke dalam gelas/box
  • Menyendok dan memasukkan ke dalam mulut, meskipun belum bener dan masih belepotan
Bahasa
  • Bisa menirukan suara tokek (te-tek), kucing (maung), sapi (mooohh), kambing (mbek), ayam (pok pok uuuu)
  • Bisa memahami perintah verbal: menunjuk bagian tubuh, menunjuk orang, menirukan suara hewan, menunjuk jenis-jenis hewan, menirukan gerakan sederhana 
  • Bisa bilang "bapak" "dada" "tetak (cicak)" "baba (laba-laba)"
  • Ceriwis banget ngomong gajelas 
Kognitif 
  • Respon terhadap instruksi 
  • Mulai niteni mana yang boleh mana yang enggak, kalau diajak begini berarti begitu (sebab-akibat) 
  • Apa-apa mau dimakan, kecuali makanan wkwkwk
Personal Sosial 
  • Kalau mau pergi auto dada
  • Mau diajak salim, cium tangan sama orang belum dikenal
  • Sudah bisa mengenali dan menunjuk : akung, uti, om, bulek/bi, ibu, ayah
  • Memeluk dan mencium orang tua 
Alhamdlillah, masya Allah semuanya masih ontrack, kecuali BB wkwkwk. PR banget ini harus segera memperbaiki makannya Aira. 

Aira setahunan ada apa? Nope. Tidak ada yang spesial, karena memang daridulu orang tua pun tidak pernah menspesialkan ulang tahun. Jadi seringnya juga berlalu begitu saja. Sebenernya pengen bikin video, project apa gitu, tapi kok ya tidak mahir wkwkwk. Akhirnya nyetak beberapa foto, buat pengingat setahun pertama kehidupan Aira. 

Sehat-sehat yaa, Anak Ibu. Mari bertumbuh bersama, tidak sabar ada kejutan perkembangan apalagi ke depannya. 

Jumat, 04 September 2020

Anak GTM : Sutrisna Bambang

Sungkem dulu kepada Pak Sutrisna dan Pak Bambang :D 
Pinjem istilahnya Mas Zaki, Sutrisna Bambang = stress banget. Wkwkwk. 



I don't know kenapa anak susah makan itu efeknya bisa sebegitu besarnya terhadap kewarasan mamak. Ini bukan cuma saya, sih. Tapi survey juga mengatakan, kalau salah satu penyebab mamak gampang emosi itu ketika anak susah makan. 

Helooowww apa kabar daku yang selama enam bulan ini anaknya selalu susah makan? HUHUHU. Sejauh ini memang pemicu stress terbesar dalam mengurus Aira adalah masalah makannya. 

Gatau yaaa, begitu anak susah makan itu energi positif kayak langsung kesedot dementor. Lalu auto nggak bisa mikir positif, runyam banget rasanya. Pikiran udah kemana-mana. Mikir bbnya nanti gimana, bb ngefek ke tumbuh kembang, lalu kalau bb stuck terancam stunting, endesbra endesbre. Belum lagi mood ibunya jadi berantakan. Bingung ini anak kenapa, salahnya dimana, harus gimana lagi. Tiap sesi makan rasanya TEGANG BANGET WOY.

Sungguh, saya ini gampang banget kepancing emosi kalau lagi nyuapin Aira. Paling parah sejauh ini, pernah saya nolak nyusuin Aira karena dia gamau makan. Jadi, Aira ini laper, tapi gamau makan. Mintanya nenen. Saya gamau nyusuin dia, sampai Aira nangis-nangis. Terus saya marah dan bilang, "Laper, kan? Makanya kalau disuruh makan tuh makah." Gaessss bayik umur 7 bulan diginiin, cry nggak sih T-T

Lalu sekarang, saya sampai di tahap defensif banget kalau ada orang ngasih saran. Jadi, setiap kali saya bikin story tentang makan Aira, biasanya akan banyak orang-orang yang tanpa saya minta akan ngasih saran. Tuh kaaannn, wkwkwk, saya jadi se negatif ini menanggapi niat baik orang T-T

"Coba ganti menu, deh."

"Mungkin Aira maunya BLW, coba kasih finger food biar makan sendiri."

"Udah pernah cobain ini belum? Coba deh siapa tahu Aira mau."

"Mungkin Aira emang belum siap makan, belum siap naik tekstur."

"Giginya mau tumbuh mungkin, cobain menu ini deh."

GAES, Aira gamau makan itu udah almost 6 bulan. Ya masak selama 6 bulan itu saya nggak usaha apa-apa? Kalau cuma ganti menu, kurang ganti menu gimana sih saya tiap hari ganti menu. Sehari bahkan bisa masak beberapa menu. Sedia menu cadangan. 

Masalah utamanya itu di Aira muntah, selama itu tidak diatasi, yaa dia ga doyan makan. Tidak semua GTM sarannya harus ganti menu ganti menu ganti menu. 

WEITS KOK JADI MARAMARA, SANTAI DONG!

WKWKWK. Begitulah, saya sampai di tahap defensif seperti ini. Super sensitif. Padahal niat mereka baik, huhuhu. Emang yaa, untuk bisa sampai tahap legawa menerima, itu butuh tahapan-tahapan lain sebelumnya. Tidak instan memang. 

Everything shall pass. Saya yakin ini juga akan berlalu. Semoga suatu hari nanti, saya bisa menertawakan postingan ini. Karena jika itu terjadi, artinya semua sudah jauh lebih baik :)


Kamis, 13 Agustus 2020

Aira Sewelas Sasi

 


Mumpung di kampung, kapan lagi bisa umbar sebebas-bebasnya. Main ayam, keceh, pegang kambing, golek asem, ngundha layangan, wkwkwk. Puas-puasin sebelum balik lagi ke kontarakan 6x8 meter :")))

Ada yang sedih di bulan ini, Aira GTM. Udah bisa nolak makan, akhibatnya ke bb. Stuck T-T
Bulan ini juga giginya nambah 3, jadinya sekarang ada 4 gigi seri.
Laluuu, alhamdulillah drama telinga udah selesai. Setelah waktu itu berdarah-darah karena dicuwik, akhirnya mau nggak mau ke THT. Lumayan mengurangi drama garuk-garuk telinga dan bersihin telinga kalau maelm. 

Hari ini juga, untuk pertama kalinya Aira sakit. Panas, batuk, pilek. Kirain bakalan rekor setahun nggak sakit, ternyata baru 11 bulan udah batpil hiks. Gapapa, semoga makin kuat imunnya. 

Motorik kasar:
  • anaknya belum mau belajar jalan, belum mau berdiri sendiri, karena udah kebiasaan ditetah huhu. Beberapa kali sempat kedapatan berdiri sendiri beberapa detik. Mau berdiri sendiri kalau lupa
Motorik halus:
  • sudah bisa mainan pensil, corat-coret sedikit
  • bisa memasukkan sedotan/pensil ke lubang kecil
  • mulai mainan memasukkan bola-bola kapas ke dalam lubang 
  • variasi jogetnya bertambah 
Bahasa:
  • sudah bisa mengenali dan menunjuk beberapa gambar binatang: ayam, embek, kucing, angsa, beruang, kupu, ikan, gorila
  • bisa nyebut kata: maem, mbak, mbek 
  • memahami perintah verbal: disuruh sayang, disuruh masukin benda, dll
  • bisa menunjuk bagian tubuh: tangan, kaki, hidung 
Kognitif:
  • menirukan gerakan tubuh: tantene joget, metheti manuk, nggusah pitik
  • suka sama buku bergambar hewan-hewan 
Personal sosial:
  • bisa main ciluk-BAAA
  • kalau dipakaikan baju udah enak, tinggal nyanyi dia udah mengerakkan tangannya sendiri 
  • bisa mengenali orang, padahal udah seminggu nggak ketemu, nggak lupa 

Bulan depan udah setahun aja, nggak sabar lihat dia bisa nambah kemampuan apalagi, hehehe. Semoga selalu sehat. Semoga perjalanan memperbaiki pola makan juga membuahkan hasil. Uwuwuwu, nggak sabar tanggal 9 September mau konsul sama dr. Adilla :D

Kamis, 30 Juli 2020

CLBK : Sebuah Alasan Kembali (ngeBlog)

"Bikin blog, semoga bisa konsisten nulis!" 
"Udah banyak yang kelewat, semoga setelah ini bisa rajin nulis."
"Mau ngeblog lagi aaahh, udah lama banget nggak nulis. Banyak yang kelewat."

Elaaaahh, kayak sering denger baca. Wkwkwk. Tapi nyatanya, setelah satu dua post lalu hiatus lagi. Lagu lama!

Sedih juga sih sebenernya lihat arsip blog lalu ada missed di tahun 2016, 2017, dan 2019. Padahal yaa sebenernya saya tetap menulis di tahun itu hanya saja beda platform. Tidak ngeblog tidak sama dengan tidak menulis. Karena bagi saya, menulis itu sebuah kebutuhan. Jadi, yaa saya selama ini tetap nulis meskipun medianya ganti-ganti. 

Tahun 2016 dan 2017 itu saya pindah ke Tumblr. Lebih variatif di sana dan saya bisa membaca tulisan-tulisan orang lain. Sebenernya Tumblr itu mirip media sosial yang lain, hanya saja fungsinya lebih banyak. Tapi, Tumblr bagi saya fungsinya benar-benar seperti buku diary. Curhatan semua! Wkwkwk. Makanya setelah itu tidak saya lanjutkan karena terlanjur males baca tulisan sendiri yang isinya sambatan nggak ada konsep. Wkwkwk. 

Akhirnya, tahun 2020 ini saya memutuskan untuk kembali ke blog. Alasannya? Di sini hanya ada saya sendiri. Tidak perlu berteman, jadi tidak banyak juga yang tahu. 

Lah kok gitu? Karena saya ingin jujur dalam menulis. Ingin menulis untuk mengabadikan momen. Ingin menulis bukan karena ingin dibaca orang. Jadi yaa nulis aja gitu, masalah mau dibaca orang atau enggak yaa itu urusan nanti. 

Alasan yang lain adalah untuk mengurangi interaksi di instagram. Jadiiii, saya ini emang dari dulu kan butuh nulis, suka review, suka sharing, suka cerita, butuh mengutarakan pendapat. Tahun 2019 itu saya sering banget nulis di instagram yang saya sadari sekarang sepertinya tidak perlu, harus dikurangi, karena tidak semua orang membutuhkan informasi saya. Wkwkwkwk. Followers nya udah makin banyak, agak gimana gitu terlalu banyak membagikan informasi pribadi di sana. 

Blog ini sepi. Jadi bebaslah review sesuka hati, bebas mengutarakan pendapat, bebas cerita which is memang itu yang saya butuhkan. Media aktualisasi diri, media healing. Tanpa harus merasa sungkan dengan orang.

Semenjak ngeblog lagi, emang berkurang banget sih aktivitas sharing di instagram. Saya jadi bisa memfilter mana yang harus saya share di instagram, dan mana yang cukup saya tulis saja di sini. Jadi lebih terkontrol.

Semoga bisa lebih banyak nulis hal-hal informatif yang bermanfaat.

TUHKAAANN MUNCUL LAGI KOMITMEN INI, wkwkwkwkwkw. Let's see!

Rabu, 08 Juli 2020

Aira Sepuluh Sasi

Inhale, exhale.

Hahahaha. Baru mau mulai nulis udah berat aja. Tapi emang waktu nulis ini, rasanya lagi nyesek karena banyak pikiran. Tentang ART resign, tentang kontrakan yang tbtb 'diusir' karena mau direnov, tentang harus sementara LDM, tentang nilai UTS yang jelek, tugas akhir yang nggak kelar-kelar, tentang kuliah yang makin ambyar padahal tinggal dikit lagi ;"), tentang MPASI Aira yang yaaahh rasanya kayak menjadi ibu yang buruk.


WOIII ini konten Aira ngapa lu yang curhat, Nip?


Wkwkwk. Maap, maap. Tapi saya ingin memberikan apresiasi untuk anak we yang mungil tapi kuat. Aira melewati banyak hal di bulan ini, dan I know itu bukan hal yang mudah. Tapi dia berhasil melewati hari-hari yang saya yakin itu berat untuk dia lalui :"))))))))) Pen nangis gini aja, hiks.


Ok, let's move.





Motorik kasar

  • Tidak ada perubahan signifikan sebulan ini, Aira masih minta titah terus, belum belajar berdiri sendiri. Oh ada, sih, Aira bisa main nendang-nendang bola, hehehe. 
Motorik halus 
  • Sudah mulai mengenali sebab-akibat, seperti itu tadi bola kalau ditendang menggelinding makanya diulang-ulang terus. 
  • Menjimpit 
  • Bisa menunjuk pakai telunjuk 
  • Sudah punya mainan kesukaan
Bahasa 
  • Waw, ini sih yang paling keliatan pesat di bulan ini. Sudah banyak sekali kosakata tidak bermakna yang Aira keluarkan. Mulai muncul huruf konsonan t, w, n, y. Sukanya ngoceh ceriwis sendiri. 
  • Memahami beberapa perintah verbal: dada, teplek nyamuk, bersihin tangan kotor, tepuk tangan, tos, melet, mangap, pusing. 
  • Kalau lihat piring atau orang makan auto bilang maem mam. Kalau nggak mau, teriak emeeeehh. Kalau lihat motor, bibirnya bakalan 'brrrrrm'.  
Kognitif 
  • Menemukan beda yang disembunyikan
  • Menirukan gerakan tubuh dengan mudah, contoh menirukan melet, mangap, menirukan suara 
  • Akhirnya bisa minum pakai sedotan 
  • Menunjukkan ketertarikan pada buku, ini sih udah lama yaa, udah bisa menghafal letak-letak gambar dalam buku
Personal Sosial
  • Merespon bila namanya dipanggil, dan bisa mengenali kalau ditanya, "Mana Aira?" dia otomatis menunjuk dirinya sendiri
  • FINALLY SETELAH TERKURUNG DI BLOK A2 27 AKHIRNYA AIRA KELUAR KANDANG JUGA. Daaaannnn, ini yang awalnya drama sekali akhirnya berbuah manis. Sekarang Aira sudah mulai berani dengan orang, sudah tidak menangis ketemu orang. Meskipun dia ini waspada banget. Jadi kalau ada orang baru di sekitarnya, dia nggak papa, udah nggak nangis asal orang itu nggak ngapa-ngapain dia. Kalau digendong langsung ya pasti nangis, karena dia butuh mengenali dulu baru mau diajak orang lain. 

Alhamdulillah, masya Allah. Kita buktikan sebulan lagi pas ketemu ayahnya, kira-kira apa saja yang bikin kaget ayah. Wkwkwk.

Rabu, 10 Juni 2020

Aira Sangang Sasi

Alhamdulillah, masya Allah tabarakallah nyampe juga di usia 9 bulan. Nggak kerasa ini woy h-3 bulan menuju satu tahun. Merayakan 9 bulan Aira dengan hujan-hujanan, hahaha. Pertama kali Aira hujan-hujanan, literally diajak keluar rumah pas hujan deres. Setelahnya langsung mandi air anget, keramas, pakai minyak telon biar anget, makan. Alhamdulillah, aman nggak kenapa-napa.


Btw ini anaknya sendiri yang minta masuk ke situ gaessss

What's happen di usia 8 sampai 9 bulan ini? Here we go!

Motorik kasar:

  • Kalau pas menjelang 8 bulan dia baru dua tiga langkah dalam merangkak, di usia ini udah jauuhhh lebih baik. Aira sudah bisa merangkak sampai mana-mana, meskipun dia anaknya males merangkak. Jarang mau merangkak, soale udah keenakan minta titah.
  • Kalau titah wes wasis buwanget, udah minta jalan kemana-mana, udah ngajak lari pulak. Sing boyoken sing momong :")
  • Udah makin lancar berdiri sendiri dengan pegangan, udah sering lepas tangan satu, meskipun belum mulai merambat
Motorik halus:
  • Udah bisa menjimpit pakai dua jari
  • Mengulurkan tangan minta gendong
Bahasa:
  • Udah lebih dari semingguan ini tiba-tiba dia banyak mengeluarkan suara-suara aneh, mmmmm maksudnya suara-suara yang belum pernah dia ucapkan sebelumnya. Bukan babling lagi, mungkin lalling. Semacam dia udah ngajak ngobrol, tapi yang diucapin mksnb knashdf lacjisdjc gitu gitu, hahaha. Lucu pokoknya
  • Lagi seneng banget nonton burung. Kalau misal bilang "burung-burung" langsung otomatis lihat ke luar terus lihat ke atas
Kognitif:
  • Apa aja mau dimasukin mulut, mainan batu pun dimakan (tapi kalau dikasih makanan napa nggak dimasukin mulut woi, hahaha)
  • Kalau ditinggal ngumpet udah bisa nyariin ke tempat terakhir terlihat 
  • Seneng banget minum air putih pakai cangkir, kalau lihat cangkir yang biasa dipakai buat minum langsung minta minum
Personal sosial:
  • Udah mulai nyariin ibu dan ayah kalau misal merasa insecure pas diajak keluar 
  • Mulai merespon kalau dipanggil namanya 
  • Masih nangis kejer kalau ketemu orang baru, alhamdulillahnya adalah kalau diajak sering-sering ketemu dia udah berani. Udah nggak nangis kalau lihat hulk di taman beton, udah nggak nangis ketemu Mbak Nisa dan Mbak Maryam
  • Akhirnya gaessss kalau denger lagu dia udah respon, joget. Bahkan sekarang nggak cuma lagu, denger adzan sama murotal aja dia joget yasalam :|
  • Udah bisa nolak, kalau nggak mau atau nggak suka sama sesuatu, bisa berontak sambil teriak 'emeeeehhhh', hmmm baiklah.

Perkembangan done. Let's move ke pertumbuhan!

Hari ini habis imunisasi campak, dan bb bulan ini cuma naik 100gr :")))
Banyak faktor sih ini, kayaknya termasuk ditinggal emaknya puasa dan sempet tumgi jadi nggak mau makan. Masih PR banget masalah makan di Aira, porsi makan masih segitu-gitu aja, nafsu makan juga nggak berubah banyak. Untungnya konsul ke DSA ada sedikit penanganan, akan diobservasi 2 minggu. Semoga ada perkembangan, kalau nggak kayaknya bakalan jajan DSA sampai ketemu yang pas buat nanganin masalah makannya Aira. Nanti, setelah masalah makannya Aira ini kelar, semoga bisa sharing banyak :)

Di usia 9 bulan ini, ada yang saya khawatirkan tentang perkembangan emosi atau psikologi atau apanya yak. Jadi Aira ini sering ndomblong, sering datar aja ekspresinya nggak menunjukkan seneng yang gimana gitu, kadang dijahili pun dia macem nggak sadar. Hmmmm. Semoga hanya sebuah kekhawatiran emaknya saja :)


  

Senin, 01 Juni 2020

Gendongannya Aira

Ya Allah, jaman sekarang ya perkara menggendong aja bisa panjang, segala gendongan macemnya bisa sampai selikur jinah. Lha terus lu ngapa ikutan, Nip? Wkwkwk. Ya sebagai mama milenial, daku pun nggak mau ketinggalan. Kena FOMO emang saya ini.

Saya nggak tahu sejak kapan gendongan ini mulai hits. Tapi saya mulai 'ngeh' saat Andien punya anak Kawa dan sering banget menunjukkan aktivitas menggendong, bahkan kayaknya mereka nggak pakai stroller. Oh wow, takjub dong saya, di saat artis-artis lain update stroller beraneka rupa dengan fitur canggih ini itu, Andien dengan bangganya malah pakai jarik buat menggendong Kawa. Hmmm, untuk saya yang emang sedari dulu tidak kepikiran pakai stroller, hal ini sangat menarique.

Semenjak saat itu, banyak sekali berseliweran di instagram dan youtube cara orang-orang memakai gendongan, ada yang simple ada yang astaga itu gendongan kek mana pakai kain dililit-lilit ribet amat. Ada yang harganya murah meriah puluhan ribu, ada yang sampai jutaan wow sungguh ku terkejut. Lalu mulailah saya kepo. Saya menemukan ada yang namanya Indonesian Babywearers Community, buku di bawah ini salah satu produk dari IBC. Saya beli udah sejak 2018.


Tibalah saya punya anak dan merealisasikan segala teori tentang menggendong. Aira punya beberapa jenis gendongan. Astaga, kalau dipikir-pikir ngapa sampe beli banyak gitu yak. Orang jaman dulu pake jarik seumur hidup :D jawabannya adalah biar nggak ketinggalan, penasaran pengen cobain, biar nyambung kalau ada yang lagi ngobrolin gendongan, biar bisa cerita kayak gini nih. Wkwkwk. Sungguh niat macam apa ini.

Untuk gambar dan detail dari masing-masing gendongan bisa searching sendiri ya gaes, udah banyak reviewnya. ASTAGAA BLOG MACAM APA INI SUNGGUH TIDAK INFORMATIF, wkwk.

1. Geos
Geos a.k.a gendongan kaos. Beli pas jaman belum paham segala gendongan. Beli karena bingung harus beli gendongan macem apa. Beli karena Aira mau lahir dan merasa harus punya gendongan.
Merk : Obytobi by Obayito
Harga : Rp101.000
Belinya di Mae Bebe Bintaro, silakan cek shoppe nya https://shopee.co.id/mae.bebe.
Kelebihannya pakai gendongan ini adalah praktis tinggal sluuuppp. Tapi kekurangannya nggak adjustable, jadi nggak bisa ngepas aja. Dipakai buat gendong newborn.

2. Ring Sling
Merk : Nana Baby Carrier seri Gerimis
Harga : Rp315.000
Bisa dibeli di instagram @nanababycarrier
Gendongan macem jarik tapi ada pengaitnya, lebih kokoh. Enak pakai ini, cocok dipakai buat gendong sehari-hari. Nggak ribet, adjustable.

3. Stretchy Wrap
Merk : Mikhadou
Harga : Rp25.000
Bisa dibeli di instagram @mikhadou
Ini sebenernya gendongan paling ribet kalau dilihat hahaha, musti diiket iket sana sini muter-muter, pakainya juga butuh effort. Tapi ini memeluk banget, cocok buat skin to skin. Nyaman banget kalau udah dipakai.

4. Soft Structed Carrier
Merk : Cuddle Me Ultimo
Harga : 580.000
Bisa dibeli di intagram @cuddleme_id
Sama seperti Nana, Cuddle Me ini juga merk lokal yang udah bagus banget.
Gendongan favorite ini kalau dipakai buat bepergian. Praktis, nggak ribet, bisa memeluk bayi dengan nyaman. Aira kalau pakai ini pules banget tidurnya.

5. Jarik
Nggak ada merk dan lupa harganya. Ini dibeli pas waktu mau lahiran Uwais. Jarik ini dipakai pengasuhnya Aira, karena pengasuhnya Aira nggak bisa kalau pakai gendongan aneh-aneh. Jarik for lyfe pokoknya.

Perkara gendongan aja yaa bisa ngabisin duit wkwkwk. Kalau ada yang tertarik beli gendongan, kalau aku sih nyaranin beli RS sama SSC aja. Udah memenuhi kebutuhan mau gendong bentar atau bepergian. Aira sampai saat ini pakainya dua gendongan itu.

Kalau mau belajar tentang menggendong, sekarang sudah banyak akun-akun instagram yang isinya sharing tentang menggendong dan segala jenis gendongan. Bisa follow aja akun-akun Indonesian Babywearers, banyak regionalnya. Atau cuss meluncur ke akunnya @mommygolda yang suka sharing dengan cuma-cuma perkara menggendong. Kalau mau ikut kelas yang lebih intensif, bisa cuss ikut Kelas Gendong Online by @zahrakhayra

Segala pilihan dan keputusan balik lagi ke preferensi masing-masing yaaa. Peace, love, and plisss woy jangan judge pilihan masing-masing ibu. Luuvvv.

Minggu, 31 Mei 2020

Monde dan Sebuah Ukuran Kekayaan

Kemarin saya ke supermarket sama suami, memang jatahnya belanja bulanan. Waktu melewati bagian kue-kue, saya ambil sekaleng Monde Butter Cookies. Diketawain lah sama suami. Hari gini beli Monde kayak nggak ada yang lain, katanya.

Weee, tidak tahu dia bahwa ada sebuah cerita dibalik Monde ini.



Dulu waktu masih kecil, ada dua makanan yang masuk kategori mewah bagi saya dan adek-adek. Yang biasanya hanya kami jumpai saat lebaran, yaitu Monde dan kacang mete. Saking jarangnya kami makan dua jenis makanan itu, karena ibuk memang hampir nggak pernah beli, rasanya auto cengengesan bahagia kalau pas silaturahmi terus disuguh Monde atau kacang mete. Di daerah kami, dua jenis makanan ini memang hanya bisa dijumpai di rumah-rumah tertentu. Seperti rumah salah satu saudara kami.

Jadi, dulu ada salah satu saudara yang selalu kami tunggu-tunggu waktu silaturahminya. Karena apa? Karena kalau di sana makanannya komplit macem-macem, dan tentu saja ada Monde dan kacang mete di waktu bersamaan, dan selalu dapet THR banyak. Saudara kami itu memang pasangan pejabat pada jamannya, rumahnya bagus, luas. Lalu tanpa sadar, kami menjadikan Monde dan kacang mete sebagai sebuah ukuran kekayaan. Kalau kami datang ke rumah dan nemu Monde atau kacang mete, artinya si empunya rumah punya duit banyak.

Lebaran demi lebaran berlalu, dan lebaran kali ini saya beli 1/2 kg mete dan sekaleng Monde. Hanya dimakan bertiga.

Alhamdulillah, saya sudah kaya.

Jumat, 29 Mei 2020

Ojo Nganti Kagol, lho, Nok!

Adalah sebuah pesan yang disampaikan mbahkung sama mbahuti nya Aira berulang-ulang-ulang kali dan diulang berkali-kali. Saking okeh e. Ojo nganti Aira kagol. Kagol in bahasa is apa yaaa, kecewa may be atau lebih tepatnya when you punya keinginan yang tapi tidak terpenuhi.

Lalu beberapa hari yang lalu, saya melihat salah satu postingan seorang mahasiswa psikologi, yaitu mbak Feputri. Iyess, mbak Feputri sekarang lagi lanjut kuliah ngambil psikologi.


Ternyata, relate sekali dengan pesan mbahnya Aira. Ya ampun kirain itu pesan asal pesan aja biar anaknya nggak nangis. Ternyata dalem maknanya karena ngefek ke psikologis anak. 

Jadi ternyata, dalam perkembangan sosioemosional anak, atau biasa disebut psikososial. 

Sek sek. Ngeri men bahasaku, wkwkwk. Iyaa ini habis baca artikel gaes makanya sok ilmiah.

Menurut Erik Erikson dalam bukunya "Childhood and Society" masa 0-2 tahun pertama kehidupan anak adalah fase trust vs mistrust. Di awal kehidupan anak di dunia, mereka mulai mengenali apakah dunia ini adalah tempat yang aman bagi mereka. Mereka mulai belajar mempercayai lingkungannya. Yaa namanya juga masa transisi dari rahim yang super nyaman ke dunia yang asing. Butuh adaptasi, butuh proses mengenal dunia seperti apa yang akan ia hadapi. Dan itu terjadi di  tahun pertama anak. 

Jika kebutuhan dan perawatan dalam dirinya terpenuhi secara rutin dan berkesinambungan, ditambah dengan kasih sayang yang membuat nyaman, hal ini akan menumbuhkan kepercayaan dalam dirinya. Mereka punya pengalaman yang menyenangkan sehingga muncullah trust dalam dirinya. "Oh woowww, ternyata dunia ini tempat yang aman kok. Aku baik-baik saja," the baby said. Vice versa.

Begitu yaa buibu. Ternyata segala sesuatu yang terjadi di awal kehidupan bayi itu puwenting banget. Bahkan hal sepele semacam 'kalau pas lagi pup jangan diganggu, biarin tuntas dulu nganti marem' itu ngefek ke psikologis. Ini juga saya tahu dari Ibu saya. Hmm, fakir ilmu banget dah saya ini.

Fix habis ini kudu beli buku The Whole Brain Child niiihhhh, huhuhu, kemarin pengen beli maju mundur soale mayan pricey. Wkwk.

Minggu, 24 Mei 2020

Ramadhan Penuh Excuse


Video ini merupakan video Ramadhan dua tahun lalu, tahun 2018. Segalanya masih normal. Saya masih ikut sibuk ini itu di masjid. Masih bisa menjalani Ramadhan seperti sebelum-sebelumnya.

Sekarang, Ramadhan tahun 2020. Saya ngetik ini setengah 5 pagi, di kontrakan, sambil sayup-sayup terdengar suara takbir. Baru-berasa-kalau-ramadhan-benar-benar-selesai. Kemarin-kemarin menjalani Ramadhan rasanya biasa banget. Literally biasa, seperti tidak ada yang spesial. Dan berlalu begitu saja.

Ramadhan kali ini saya tidak excited menyambutnya, hype nya tidak terasa. Ramadhan tahun ini saya puasanya banyak bolongnya, karena menyusui. Ramadhan kali ini saya tidak tilawah, merasa tidak punya waktu karena siang momong anak dan malam nugas. Ramadhan kali ini saya full tarawih di rumah, karena masjid ditutup ada corona. Ramadhan tahun ini, Ramadhan pertama saya nggak mudik. Ramadhan kali ini, saya biasa aja. Ramadhan kali ini kakean alasan T-T

Tapi

Baruru berasa sekarang

Saya tidak pernah sesedih ini meninggalkan Ramadhan. The worst Ramadhan ever :(

Sedangkan tidak pernah ada jaminan tahun depan masih bisa bertemu Ramadhan. Sungguh, nyesek.

Ya Rabb, ampunilah dosa-dosa kami. Ijinkan kami bertemu dengan Ramadhan tahun depan, dalam keadaan yang jauh lebih baik daripada hari ini :")

Selasa, 12 Mei 2020

I Need 48 Hours a Day

I still believe that writing is healing, so I write this post karena pikiran emang lagi embuh. Jadi, sekedar desclaimer, tulisan ini mengandung sambat. Penuh dengan keluh kesah dan gelisah. No toxic positivity allowed!

Berawal dari beberapa hari yang lalu sempet marah ke Aira. Hee, Nip, yok opo anakmu isih bayek kok mbok seneni? Nggak marah, sih, KZL lebih tepatnya Aira saya angkat dari booster seat dengan kasar. Habis itu saya solat, dan nangis. Menyesal dan merasa bersalah, merasa menjadi ibu yang buruk fufufu.


Setelah itu kok kebetulan sekali nemu postingan di atas. Terus saya baru menyadari gilak so d*** true. Siang itu memang Aira rada rewel, nolak makan, dan saya udah terlanjur spaneng karena bentar lagi jam kuliah. Proses mendulang Aira sama menguras energinya dengan proses menidurkan Aira. Entahlah, rasanya energi seperti kesedot dementor. Apalagi kalau nggak mau makan, mendadak suram nggak bisa mikir positif. Ditambah lagi saya ribet sendiri mau kuliah sedangkan ayahnya baru WFH, mau solat dan budhe--pengasuhnya Aira--lagi bereksperimen di dapur. PIYE TOH IKI. Berasa pusing sendiri, capek, imbasnya ke Aira.

Kejadian ini terulang dua hari kemudian. Dimana saya ada kuliah pagi tapi masih ini itu segala macem ngurus Aira, padahal itu hari Sabtu yang notabene ayahnya selo.


Lalu saya mengingat-ingat lagi. Bukankah setiap hari juga seperti itu?

Nyiapin makan? Saya, siapa lagi. Masak-tumbuk-saring. Ini kepala tiap malem udah penuh mikirin menu, mikirin nutrisi.
Ndulang Aira? Saya. Even saya lagi nggak waras dan nggak mau nyuapin Aira pun, nggak ada yang inisitaif nyiapin buat ngasih makan Aira. Iya, sorenya itu saya KZL dan "biarin lah nggak usah makan". Belum lagi kalau Aira nggak mau makan, sedih sedih sendiri.
Aira pup di saat makan, yang rempong nyebokin siapa? Saya. Ngurus eeknya after nyebokin? Saya.
Mandiin Aira? Saya.
Nidurin Aira? Saya.
Ngurus Aira, main sama Aira, nenangin kalau Aira nangis? Saya. Saya. Saya.

All by myself. Kayak sudah auto semua itu tugas saya. Yang lain supporting aja, megang Aira atau gantiin posisi saya kalau emang saya harus melakukan hal lain, itu pun atas komando saya. Selebihnya di saat saya megang Aira, yang lain doing everything they want to do.

YA WAJAR KAN KAMU IBUNYA. Semua ibu-ibu juga begitu. Mbak iparmu malah ngurus dua anak all day long.

Hei, ALFONSO. Mbok woco sek iku desclaimer tulisanku. Sambat adalah hak segala bangsa.

Oke kembali lagi, sampai mana tadi? Oiya, jadi rutinitas saya sehari-hari:
Pagi ngurus Aira
Lanjut kuliah
Lanjut ngurus Aira
Malem nidurin Aira, yang lain udah start goleran main HP
Lanjut nugaaaassssss, sampai tengah malem
Tidur palig cepet jam 12 malem, biasanya nyusun meal plan dulu sama rencana belanja
Bangun subuh
Repeat

Saya nggak pegang Aira ya cuma kalau pas kuliah, lagi masak, Aira tidur, nugas, atau kewajiban lain. Selebihnya ya Aira langsung sama saya lagi. Jadi rutinitas saya diisi untuk menyelesaikan segala kewajiban. Doing everything I have to do. Udah jarang banget saya ngelakuin hal-hal yang buat saya sendiri. Jangankan nonton film kayak ayahnya, saya tidur siang kalau pas Aira nggak tidur aja kayaknya udah nggak pernah. Yang lain udah bisa santuy tiap malem pun saya masih harus nugas. Tekanan kuliah dan tugas segambreng yang siapa lagi kalau bukan saya, wong itu memang tugas pribadi saya.

Pengen gitu bangun siang, bangun-bangun langsung komentar, "Lho kirain udah makan sama mandi." Hello muluk sekali, Maemunah.

Yang sederhana macem "Sana YouTube an biar Aira sama aku!" kayaknya jarang denger.

Padahal saya juga pengen punya waktu barang sejenak buat rehat. Punya waktu buat maskeran sambil scroll ig--teringat masker yang baru dipakai beberapa kali saking udah lupa nggak sempet. Punya waktu buat nyoba resep baru. Punya waktu buat baca buku. Punya waktu goleran santai mikirin diri sendiri. Atau nggak usah muluk-muluk deh, saya bahkan kadang cuma pengen beberes. Kadang saya tengah malem selesai nugas menyempatkan cuci piring, bersih-bersih dapur, nata ruang tengah. Lihat semua tertata rapi itu aja udah seneng.

Atau kayak nulis postingan ini. Sekarang setengah satu dini hari, saya baru selesai nugas dan belajar lalu nyempetin nulis ini :) Simple, tapi melegakan.

Saya bukannya terpaksa ngurus Aira, tapi ibu is human too. Bukan gatotkaca yang otot kawat balung wesi. Ibu juga bisa capek, rentan nggak waras karena banyak banget yang harus dipikirin. Yang saat tidur malem aja kayak nggak bener-bener tidur karena masih kepikiran banyak hal. Tapi di saat bersamaan, ibu dituntut untuk nggak boleh stress. Karena sekali ada yang nggak beres sama ibu, pasti berimbas ke anak. Anak kenapa-napa, ibu makin stress. Wes koyok lingkaran setan pancen.


Saya tidak perlu dinasehati, karena nanti pas saatnya waras, pasti mikirnya nggak gini. Saya hanya ingin meluapkan apa yang sudah kemut-kemut ki lhooo, ben lega. Saya paham kok, setelah menjadi ibu memang segala sesuatu sudah tidak lagi tentang diri sendiri. Apa itu diri sendiri, lupakan sejenak. Prioritas sudah berubah.

Tapi,

bolehkan

sesekali

seorang ibu

merindukan "old herself"?

Sabtu, 09 Mei 2020

Aira Wolung Sasi

H-4 bulan menuju setahun, masya Allah berasa nggak berasa sih yaa. Hahaha. Selamat delapan bulan, Nduk. Udah 4 hari pupnya rada tidak normal, semoga segera kembali seperti biasa ya, Nak. Dan semoga pandemi korokoro segela berlalu biar kamu nggak cuma ngeliatin luar rumah dari balik jendela, biar bisa jalan-jalan :")


Bulan ini, target 300gram terpenuhi alhamdulillah. Nggak muluk-muluk mamak ini, yang penting bisa sesuai grafik KMS udah alhamdulillah banget. Tapi kalau anak mau makan banyak dan gampang, terus beratnya naik banyak, lebih alhamdulillah lagi. Wkwkwk. NGELUNJAK LUU NIPPP.

Motorik kasar:
  • alhamdulillah, akhirnya mau merangkak huhuhu. Mamak terharu, meskipun baru dua tiga langkah terus ngebrok lagi, ya gapapa lah yaaa daripada skip merangkak
  • udah bisa ngangkat tubuhnya sendiri buat berdiri, sambil pegangan
  • kalau di berdiriin lagi suka lompat-lompat 
  • udah minta titah, malah lebih duluan minta titah daripada merangkak syudududu yang bikin mamak khawatir 
  • AKHIRNYA BISA GULING KE KANAN YA ALLAH, selama ini kalau tengkurep bisanya ke kiri terus hiks, belum lancar berguling 
Motorik halus: 
  • koordinasi tangan makin baik, bisa memindahkan benda dari tangan satu ke tangan yang lain
  • bisa pegang dua benda berbeda dengan dua tangan 
  • bisa tepuk tangan 
  • mulai bisa mengambil benda dengan tiga jari 
Bahasa:
  • sering banget terucap "mamah mamah" kalau nangis hahaha apakah harus berganti nama panggilan, Nak, mentang-mentang anak Jaksel maunya manggil mamah
  • beberapa kali bilang "maem" tapi saya yakin ini hanya sebuah refleks, bukan karena memang pengen makan, belum ngerti 
  • bisa memahami perintah verbal: tepuk tangan, bobok, dan menunjuk gambar kucing  
Kognitif:
  • mulai memilih mainnya sendiri yang dia ingin, suka sekali menuju rak buku dan memilih buku yang dia suka 
  • bermain tepuk tangan 
  • makan sendiri
Personal sosial:
  • takut banget kalau ketemu orang baru, disapa doang bisa nangis wkwkwk ya Allah saking kayaknya nggak pernah keluar rumah ketemu orang, taunya cuma ayah ibu budhe
  • tidur nyenyak dan lama kalau malam :""")
MasyaAllah tabarakallah, sebagian besar milestone sudah terlewati. Nggak perlu cepet-cepet, tumbuhlah sesuai grafik dan milestone. 

Cuma ada beberapa hal yang saya khawatirkan, misalnnya: Aira nggak nangis ketika ayah ibunya pergi, cuma ndomblong aja kalau dipamitin. Belum bisa mengenali kalau namanya Aira. Kalau denger lagu, belum merespon, datar aja. Belum tumbuh gigi. Masih sering gumoh, kalau makan sesuatu agak kasar dikit masih langsung hoek. 

Usia 7 bulan ini, kalau diamati sepertinya Aira akan lebih menyukai kegiatan motorik halus daripada motorik kasar. Terus nih kayaknya, dia bukan tipe orang ambis. Tipe yang dapet ya alhamdulillah, nggak dapet yaudah wkwkwkwk. Soalnya kalau merangkak ya gitu, udah dikasih sesuatu yang menarik, dia tertarik, tapi kalau tidak dalam jangkauannya dia males gerak. Edeeehhh. Nggak sabar ibuk, Dek, akan ada kejutan apalagi di usia 8 bulan ini. Hehehe. Sehat-sehat ya, Nak :)

Rabu, 08 April 2020

Aira Pitung Sasi

Selamat tujuh bulan, bocah yang tidurnya udah nggak beraturan :D 
Sebenernya 7 bulan pas masih besok pagi, tapi besok belum tentu sempet nulis. Wkwk.


7 bulan 7 kilo, alhamdulillah masih on track yaaa. Tiap bulan selalu deg-deg an kalau udah jadwal kontrol, apalagi sekarang udah MPASI makin deg-deg an lagi. 

Yes, bulan ini Aira udah mulai makan. Seminggu pertama makan masih dilepeh-lepeh. Belum ngerti mengunyah, jadi refleknya masih menjulurkan lidah. Setelahnya sudah bisa menelan tapi masih sering hoek. Sampai sekarang pun kalau ada rasa baru dan terlalu kuat pasti hoek. Ada yang kasar dikit hoek. Jadi beneran masih bubur haluuuss. 

Seminggu pertama Aira mamam bubur fortif, karena masih awalan. Masih belum doyan juga, daripada mamak capek-capek masak tapi ditolak yowis nyari yang effortless aja. Wkwkwk. Setelahnya saya bikinin dia bubur sendiri. Sensasinya kayak ikut master chef terus mau dinilai juri. Ini jurinya anak sendiri, yang kalau nggak enak langsung ditolak. Wkekek. 

Iya, Aira ternyata doyan masakan enak. Dia nggak mau bubur yang karbo-prohe-sayur-prona-bumtik-masukin-panci-kasih-air-masak. Dia maunya makan masakan beneran. Jadi misal sop, ya harus dimasak sop beneran. Bubur ya bubur beneran. Nasi goreng ya nasi goreng beneran. Ini juga taunya waktu dia makan sop setelah sebelum-sebelumnya dia saya bikinin bubur asal cemplung. 

Sekarang alhamdulillah makannya udah mulai pinter. Pinter standarnya Aira adalah bisa nelen, enggak hoek. Udah alhamdulillah bangeeeettttt. Meskipun porsi makannya masih dikiitttt banget. Ya gapapa pelan-pelan. Terus sekarang juga maunya masakan maknya, gamau bubur fortif. Hamdalah ya sis jadi terpaksa belajar masak wkwkwk. 

Bulan ini Aira bisa duduk sendiri. Awal 6 bulan duduk sendiri tapi tangan masih menyangga ke depan, pertengahan 6 bulan udah bisa tegak, akhir 6 bulan bisa duduk sendiri dari posisi tengkurep. Boboknya makin teratur. Udah bisa ongkok-ongkok. Makin seneng fokus sama benda-benda kecil. Mulai minta berdiri, dan udah kuat menopang badannya sendiri. Udah bisa memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain. Udah sering mengucap "wawa, apa, abubu". Barakallah ya, Nduk. Semoga makin pinter. Nggak muluk-muluk emakmu ini cukup kamu tumbuh sesuai KMS dan milestone aja udah seneng banget. 

Tantangannya masih tetep: gumoh. Ini akan dievaluasi terus, mengingat udah makan tapi masih sering gumoh. Meskipun tiap ke DSA selalu dibilang gapapa wajar, tapi khawatir juga rek. Jajal bar mimik akeh terus zooorrr, kan eman-eman. Kalau jadi daging bisa lumayan wkwk. 

Sering merasa sedih dan tanpa sadar membandingkan, kok Aira gumohan kayaknya anak orang lain nggak. Coba Aira nggak gumohan, beratnya mungkin lebih dari sekarang. Astagfirullah sadar sadar. Anak temanmu bukan anakmu. Wkwkwk. 
Iyaa akhirnya sadar karena kemarin seorang teman bilang anaknya sembelit, susah pup, alergian. Terus saya sadar, masih banyaaakk banget yang harus disyukuri. 

Alhamdulillah Aira nggak alergian. Udah nyoba udang, salmon, lele, telur, kacang. Dia oke.
Alhamdulillah pupnya bagus. Nggak sembelit.
Alhamdulillah kulitnya nggak sensitif. 
Alhamdulillah dari awal lahir sampai sekarang jarang nangis. 
Alhamdulillah sehat-sehat terus. 

Memang tantangan tiap Ibu beda-beda. Semoga kita tetap bisa fokus pada kelebihannya, karena sama halnya seperti pasangan, anakpun butuh diterima kekurangannya :)

Printilan MPASI Aira

Sebulan sudah Aira makan, rasanya sungguh tidak sederhana. Wkwk. Makan yang bagi orang dewasa tinggal lheepp, ternyata tidak sesederhana itu bagi bayi. Skip. Part ini diceritakan di bagian lain saja.

Sekarang, mari menceritakan perintilan MPASI Aira yang super duper simple. Sebelumnya, saya tidak belanja barang-barang perintilan MPASI. Karena selain udah dapet dari kado, I'm sure that saya ini nggak telaten buat pake alat-alat yang macem-macem. MAU MASAK AJA UDAH ALHAMDULILLAH YA KAAANNN. WKWK. Oiya, ini peralatan yang dibutuhkan dalam MPASI homemade ya, karena kalau mau pakai bubur fortif lebih sederhana lagi. Nggak perlu alat-alat masak.

Aira dapet kado set alat makan mulai dari mangkok, gelas, sendok udah banyak banget. Dapet set alat MPASI saringan tumbukan, etc. Dapet slowcooker, steamer, blender, boiler, warmer, dan er er lainnya yang nggak ngerti cara pakenya wkwkwk. Sungkem dulu sama yang ngasih kado, mohon maaf ini nggak kepake T-T gimana dong apa saya preloved in aja wkwkwk #gasopankamunip

Baik, jadi apa aja alat yang dipakai dalam perMPASIan Aira? Here we go:

1. Booster seat
Saya pakai merk Pliko, kenapa Pliko? Karena dapetnya kado itu. Wkwkwk. Dapet kado dua kursi, booster seat dan high chair. Yang dipakai booster seat karena merasa lebih aman. Dan ini kepakai banget, karena saya menerapkan kalau makan harus duduk. Jadi biar aman dia nggak kemana-mana.

2. Alat makan
Saya pakai merk Pigeon, lagi-lagi karena dapetnya kado merk itu. Ya Allah kagak modal yaa. Dari satu feeding set pigeon, yang kepakai cuma sendok, mangkok kecil, gelas. Udah cukup.

3. Panci
Panci kecil diameter kurleb 15cm no merk. Fungsinya jelas buat masak bubur. Sebenernya fungsinya sama kayak slowcooker. Bedanya slowcooker masaknya berjam-jam dan pakai listrik, jadi buat buat sibuk bisa sembari nyolokin sembari ditinggal ngerjain yang lain.

4. Chopper
Saya pakai merk Tupperware, lagi dan lagi karena dapet kado itu. Wkwk. Daaannn surprisingly ini membantu bangeeeett. Yang tadinya mikir halah palingan buat apa sih nggak penting-penting amat. Ternyata malah kepakai banget. Sebenernya fungsinya sama kayak blender yaa, buat menghancurkan makanan yang nggak bisa cuma ditumbuk macem daging, dll. Kenapa nggak pakai blender? Karena saya males nyucinya, wkwk.

5. Saringan dan tumbukan
Saya dapet kado satu set merk Lusty Bunny, dan yang kepakai cuma saringan sama tumbukan aja. Saringan ini must have item sih, karena bubur buat anak 6 bulan masih harus lembut banget jadinya butuh ini buat menghaluskan.

6. Wadah untuk menyimpan
Setelah dimasak, dihaluskan, dan disaring, makanan siap disajikan sebagian, yang sebagian disimpan di wadah kecil ini. Jadi nanti kalau mau makan, tinggal keluarin dari kulkas dan diangetin. Buat yang mau masak tiap mau makan, monggo, tapi SAYA NGGAK SANGGUP WKWKWK. Jadi masak cukup sekali aja buat seharian. Selain itu ini juga buat nyimpen bahan masakan seperti ayam ungkep, baceman daging, dll. Ini merknya Mothercorn, lucu bentuknya dan ada takaran ml nya juga. Lagi-lagi dapet dari kado aja. Ngirit kan? Wkwkwkw. Kagak modal.

Selebihnya kalau butuh macem pisau, telenan, atau alat-alat yang lain saya pakai yang ada di rumah aja. Yang penting pastikan bersih.

Demikian alat-alat yang saya pakai dalam rangka MPASI nya Aira yang sedikit saja ngirit cucian, wkwkwk. Ini penting, tapi ada yang jauh lebih penting untuk menghadapi masa-masa ini. Ilmu, skill masak, kesabaran, ketelatenan, dan mental sekuat baja fiuuhh. Semangaaat yaa, Bunda wkwk.


Rabu, 25 Maret 2020

Cerita Begadang dari Seorang Mamak Pelor

Saya percaya bahwa setiap ibu memiliki tantangan masing-masing. Dan ndilalah, tantangan yang diberikan Allah untuk saya yang seorang kebo ini adalaaahhhh...begadang. Yes, tantangan terberat membersamai Aira selama 6 bulan ini adalah jam tidurnya.


Sebelum punya anak, saya ini kebo sejati. Yang kalau udah tidur kayak orang pingsan, nggak bakalan kebangun kalau bukan karena emang udah waktunya bangun. Nggak ada yang namanya nglilir tengah malem. Nggak ada ceritanya kebangun karena ada suara apa. Wis turu yo turu tekan isuk :D

Nah, semenjak punya anak, ceritanya tak lagi sama. Aira ini jam tidurnya subhanallah walhamdulillah wa laa illaha illallahu Allahu Akbar. Nggak ada ritmenya T-T

Dimulai dari hari pertama, dia lahir pukul setengah tujuh pagi. Seharian dia tidur, nggak rewel nggak gimana. Begitu masuk waktu malem wadidaw langsung nangis jejeritan semalam suntuk. Se-ma-lam suntuk. Inilah awal mula kisah begadang dimulai. Tiga hari setelahnya dia masih nangis tiap malem meski nggak jerit-jerit seperti hari pertama. Tapiiii...drama siang jadi malam, malam jadi siang masih terus berlanjut.

Hari-hari setelahnya nggak selalu siang jadi malam, malam jadi siang. Tapi yaa terserah dia. Tidur nggak ada jadwalnya. Pernah beberapa waktu tiap jam 1 malem dia bangun, sampai pagi. Bahkan pernah bangun jam 11 malem sampai pagi baru tidur lagi. Pernah suatu masa dia tiap weekdays banyak meleknya, giliran weekend beneran tidur dur dur. Bangun kalau nen, mandi, ngompol doang. Padahal gengs, saya yang lagi kuliah ini butuh waktu buat nugas dan belajar.

Pas dia tidur, selalu dihadapkan pada sebuah pilihan : ikut tidur atau nugas. Kalau ikut tidur, tugas nggak kelar. Kalau nugas, nanti selesai nugas pasti dia bangun. Yassalam. Sering banget dulu tuh semalem cuma tidur dua jam. Alhasil seringnya tidur di kelas pas jam kuliah *sungkemsamadosen
Kalau misal nugas, pasti membatasi waktu jam 12 tet harus tidur. Karena jam 1 malem pasti udah harus bangun lagi.

Ritme nggak beraturan ini berlanjut sampai Aira umur 3 bulan. Setelah 3 bulan, dia udah bisa tidur malem dalam waktu lama. Udah bisa tidur malem sampai pagi. Tapiiiii jam tidurnya masih malem, biasanya jam 10 malem baru tidur. Ya Allah padahal tuh bayi-bayi lain habis isya udah tidur, padahal bayi kan tidurnya banyak. Ini kenapaaa Aira begini. Pernah saya ada di masa-masa itu. Dan drama nidurin Aira itu selalu menguras energi banget rasanya, kayak langsung kesedot.

"Dibiasain aja dari habis isya udah di kamar." Sudah, Bu. Tapi nanti kalaupun jam 8 tidur, dia pasti akan bangun lagi karena jam tidurnya jam 10. Yang ada kalau udah ditidurin lebih awal, dia bakal nenen terus dan gumoh karena kekeyangan. Diredupin lampunya, disounding, beli minyak mahal (re : lavender) pun udah, tapi yaaa nggak ngefek wkwkwk.

Hmm, maklum anak Jakarta jadi jam 8 tuh masih sore. Cupu kalau tidur jam 8. Wkwk.

Tapi alhamdulillah, sejak Aira MPASI ini tidurnya udah gasik, teratur, dan kalau udah tidur ya betah sampai pagi. Yaa Allah Ya Rabb, alhamdulillah wa syukurillah. Sekarang habis isya dia udah tidur ya Allah mo nangeeesss. Terharu. Ternyata begini rasanya, wkwkwk.

Hmmm, ternyata memang benar. Kuncinya cuma sabar, everything shall pass. Ada masanya. Nanti kalau udah ngantuk ya tidur sendiri :)

Jumat, 13 Maret 2020

Sebuah Rapelan Diary : Selamat 6 Bulan, Cah Ayu

Waktu hamil dulu, berniat ingin mengabadikan setiap perkembangan anak. Membuat sebuah catatan semacam diary, agar bisa diingat, agar kelak bisa ditunjukkan lagi kepada anak ketika mereka sudah dewasa.

Itu ekspektasi

Realitanya?

Wkwkwk. KAGAK SEMPET! Ya Allah, kehidupan pasca melahirkan dan awal perkuliahan cukup membuatku kehilangan kewarasan. Jangankan menulis diary, menjalani rutinitas aja kayaknya nggak ada jedanya. Pontang-panting ritmenya :(

Jadi, postingan kali ini didedikasikan untuk merekam jejak 6 bulan pertama Aira. Sebagai pengingat, biar kalau suatu saat dibaca lagi tu bisa terharu "Ya Allah, dulu Aira pernah begini, sekarang dah gede aja anaknya." Wk.


Lahir 9 September 2019. Seharian anteng banget bobok, giliran malemnya masya Allah nangis jejeritan nggak diem nggak tidur. Ini adalah langkah awal (((LANGKAH AWAL))) dimulainya drama begadang. Tiga malem masih nangis-nangis, tapi alhamdulillah malem keempat udah nggak jerit-jerit.

Mulai puput di hari keempat. Tapi hari itu juga Aira harus opname untuk disinar karena hasil cek bilirubinnya 17. Alhamdulillah, disinar 24 jam turun menjadi 14 dan boleh pulang. Ini kalau diceritakan detail waktu di rumah sakitnya bisa puanjang karena sungguh daku mulai stress dan nangis-nangis justru di sini. Tiga hari pertama menjadi ibu rasanya masih damai sejahtera dan sesumbar. "Mana yang dibilang nggak waras, biasa aja tuh". Mamam tu kewarasan!!!

Rekapitulasi data pertumbuhan (((REKAPITULASI))), ya Allah bahasanya, sebut saja grafik pertumbuhan. Lahir 2,7kg dengan panjang 47cm. Di bulan-bulan selanjutnya Aira tumbuh sesuai dengan KMS. Target naik 800 ya naik 800, target naik 500 ya naik 500. Ngepas aja pokoknya, grafiknya bisa persis kayak grafik di KMS.

Riwayat sakit. Alhamdulillah, atas ijin Allah Aira sehat-sehat terus selama 6 bulan ini. Semoga seterusnya juga begitu T-T
Pernah kolik, kembung, saat habis perjalanan dari JKT-JOG. Ini sih ketelodoran maknya. Yang bikin dia nangis kejer kayak jaman bayi.
Tercatat pernah ke dokter karena telinganya keluar banyak kotoran, sama biduran. Yang biduran ini juga setelah perjalanan kembali dari JOG-JKT dan hujan semalaman waktu Jakarta banjir.
Hampir pilek, udah bersin-bersin sama meler dikit tapi nggak jadi. Alhamdulillah.

Sifat. Yaa selama 6 bulan ini mulai terlihat sifat dan kebiasaan Aira. Aira anaknya jarang banget rewel, jarang nangis. Paling cuma hiks hiks, ditangani selesai. Anaknya sumeh, gampang senyum tapi nggak gampang ketawa. Bangun tidur jarang drama, dramanya kalau mau tidur, drama garuk-garuk.
Sejak kecil tantangan terbesar untuk kami adalah jam tidurnya Aira. Kebalik-balik nggak jelas nggak beritme. Dan begini sampai usia 3 bulan. Setelah 3 bulan baru bisa tidur malam sampai pagi.
Aira anaknya gumohan, parah sih, bahkan sampai 6 bulan dan mpasi masih gumohan. Sudah berulang kali konsul DSA tapi selalu dibilang wajar. Semoga makin gede makin berkurang ya, Nak.
Selain gumohan, Aira juga termasuk gampang pup. Padahal anak asi katanya wajar nggak tiap hari pup bahkan toleransi sampai 14 hari. Tapi Aira ini sehari bisa 4 kali pup, wkwkwk. Setelah 3 bulan baru dia pup dua hari sekali.

Milestone perkembangan. Aira sejak umur 3 minggu sudah belajar tummy time, dua bulan sudah bisa mengangkat kepala sedikit-sedikit. Umur 2 bulan udah mulai ngoceh-ngoceh. Miring usia 3 bulan, tengkurap usia 4 bulan tapi belum bisa balik. Umur 5 bulan bisa fokus pada benda kecil, mengambil benda, mencari benda yang dijatuhkan. Udah mulai stranger anxiety sejak 5 bulan. Standar anak-anak pada umumnya, pokoknya kalau ada checklist milestone, Aira sebagian besar sesuai.

6 bulan rasanya gimana? Bisa dibilang cepet, bisa dibilang enggak. Tergantung nanyanya pas mamaknya waras atau enggak. Wkwkwk. Tapi rasnaya masya Allah tidak bisa digambarkan, terutama kalau lihat anak tidur. Merasa utuh <3
Kadang pengen cepet-cepet anak gede, tapi hmmm begitu sekarang 6 bulan terus lihat foto newborn macem kangen rasanya hahaha. Dasar emak-emak. Emang paling bener itu menikmati setiap momen, setiap proses, karena tidak akan terulang :*