Minggu, 06 Januari 2013

Sehat : Yeay!


“Kita baru akan mensyukuri sehat justru saat sakit datang.”

Hari ini, saya benar-benar merasakan kebenaran kalimat di atas. Betapa sehat adalah salah satu nikmat yang sering kita lupa untuk mensyukurinya. Betapa sehat itu emang enak banget. Ceilah, tumben saya bijak banget gini.
Jadi ceritanya beberapa hari ini saya baru sakit gigi. Eh enggak ding, lebih tepatnya gigi geraham bungsu saya tumbuh. Simple kan kedengarannya? Gigi geraham bungsu tumbuh. Sekali lagi. Gigi geraham bungsu tumbuh. Tapi semuanya menjadi tidak sederhana saat pesawat luar angkasa jatuh di ladang jagung. Bum!

Penyebabnya boleh sederhana, tapi akibatnya? Let’s see! Kurang lebih begini flow chartnya :




Jujur, saya tersiksa. Gimana enggak? Saya laper? Iya. Pengen makan banyak? Iya. Tapi apalah daya gigi sakit, tiap kali makan paling banyak cuma 5 sendok. Itupun udah dengan perjuangan luar biasa menahan sakit T-T. Makan jadi nggak nikmat. Yang paling nggak enak adalah ketika ada makanan favorit saya tapi saya nggak bisa menikmati dan cuma bisa ngiler menatap orang lain makan dengan lahaonya. It’s so pfft, you know? Dan itu berlangsung sudah hampir 6 hari. Padahal juga saya udah minum obat, tapi tetep aja begini.

Barusan saya pulang dari dokter gigi dan dikasih oleh-oleh 4 macam obat yang harus saya habiskan setidaknya sampai 3 hari ke depan. Lumayan sih, dapet cemilan baru seharga 50ribu rupiah, kece kan? FYI aja, begini diagnosis pak dokter tadi :

Sebab   : gigi salah tumbuh sehingga menekan saraf
Akibat   : nyeri, menganggu keseimbangan, pusing/migrain/vertigo, demam, badan meriang
Pemecahan masalah : operasi/bedah kecil pengangkatan gigi geraham

Ini cuma soal tumbuhnya gigi doang. Banyangin! Cuma gara-gara satu gigi. Bukan kanker. Bukan diabetes. Bukan stroke. Cuma gara-gara gigi dan besok pagi saya harus rontgen untuk keperluan pembedahan.

See? Betapa sehat memang patut disyukuri!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar