When I read this book, saya bisa membayangkan dengan jelas
setiap adegannya. Otak saya seperti sedang memutar sebuah film. Jelas sekali.
Detail. Saya seolah-olah sedang menonton Refrain versi filmnya. Mungkin karena
saya pernah menemukan hampir semua bagian adegan Refrain ini di film.
Jadi, Refrain ini bagi saya sederhana. Entah karena temanya
sudah biasa atau memang temanya yang dekat dengan pembaca, tapi saya merasa. .
.saya sudah sering banget dengan cerita seperti ini. Hampir tidak ada kejutan.
Bagian yang mengejutkan adalah ketika Niki yang cheers abis pada akhirnya
mengabdikan diri sebagai seorang guru SD, mehehe, rada kaget juga. Abis kayak
kurang pas gitu.
But, I like it. Saya selalu suka dengan cerita persahabatan,
cerita anak sekolahan, dan yah memang deket banget. Banyak quotes yang ngena,
yang bikin saya nggak bisa menyangkal dan bilang “oh, iya ya”. Intinya, Refrain
ini sederhana yang tidak sederhana. Nah loh?
Saya suka dengan Nata yang karakternya cuek tapi peduli,
sarkastik, tapi so sweet juga u,u. Niki yang selalu bersemangat, energinya
sampai ke saya. Annalise, mmm, saking calmnya bagi saya justru agak tenggelam
di sini. But, saya merasa dia adalah pihak yang sebenernya paling nyesek di
sini T-T. Oliver, jujur saya tidak terlalu suka, too good too be true. Padahal
sempet ngerasa keren pas bagian pertama dia ngajak kenalan Niki, tapi ternyata sama aja. Helena, yah, seperti tokoh
antagonis kebanyakan. Punya kakak kayak Danny? Boleh juga kayaknya :D
Refrain bisa memaksa saya untuk tidak bisa berhenti membaca
sebelum halaman terakhir. Refrain bisa membuat saya ikut menulis. Dan itu cukup
bagi saya untuk mengatakan bahwa novel ini. . .recomended :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar